Air mata yang berbicara Terduduk dalam Ruang hampa
Luka Tiada rasa Mati rasa tlah terbiasaSemua karena Luka
Dan tak lagi sama Caraku memandang luka
Kini t’lah kurasakan Bekunya hati dalam sepi
Sendiri ku yang terdiam Tanpa sadar teriris Teriris waktu Air mata yang berbicara Terduduk dalam Ruang hampa
Luka Tiada rasa Mati rasa tlah terbiasaSemua karena Luka
(*)