Grid.ID - Sebuah insiden mengerikan terjadi di India melibatkan dua wanita tanpa busana diarak keliling kampung.
Salah satu wanita itu bahkan diduga juga dirudapaksa beramai-ramai.
Video viral yang menampilkan aksi keji di India itu viral hingga memicu kemarahan warga.
Lalu, apa penyebab dua wanita itu dipaksa melepas pakaian dan diarak keliling desa?
Melansir Metro.co.uk, Rabu (26/7/2023), insiden tersebut terjadi di negara bagian Manipur/
Diketahui bila negara itu menghadapi konflik kekerasan antara kelompok etnis selama dua bulan terakhir.
Para korban, yang berasal dari kelompok minoritas Kristen Kuki, difilmkan sedang digiring melalui sebuah desa oleh sekelompok pria dari kelompok mayoritas Hindu Meitei yang dikenal pada 3 Mei.
Rekaman itu menunjukkan pasangan itu didorong-dorong, diseret dan diraba-raba oleh orang-orang itu.
Bahkan salah satunya mengancam akan 'membunuh' mereka, dan akhirnya dibawa ke lapangan.
Polisi percaya salah satu wanita itu kemudian diperkosa beramai-ramai.
Adapun wanita ketiga, yang tidak terlihat dalam video, juga dipaksa membuka pakaiannya.
Menurut media lokal, serangan itu merupakan bagian dari gelombang kekerasan yang dipicu oleh berita palsu.
Dalam berita itu menyatakan bahwa Kukis bertanggung jawab atas pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita Meitei.
Pada hari Jumat, sekelompok wanita digambarkan sedang membakar sebuah rumah yang dikatakan milik salah satu pria yang dituduh menjadi bagian dari massa.
Hemant Pandey, seorang pejabat polisi senior setempat meminta warga untuk menyeruakan protes secara damai.
"Wanita setempat melempari batu dan membakar beberapa bagian rumah milik tersangka utama di sebuah desa," ujar Pandey.
"Kami meminta wanita untuk memprotes secara damai karena ada kegelisahan yang intens. Kami memahami kemarahan mereka," imbuhnya.
Sedikitnya 130 orang tewas dalam bentrokan mematikan di Manipur musim panas ini.
Baca Juga: Ditodong Golok, Gadis Remaja 100 Kali Dirudapaksa Ayah Kandung, Pelaku Berdalih Kesepian
Yang juga dilanda penembakan, penjarahan bisnis dan kekerasan seksual.
Diperkirakan 60.000 telah kehilangan rumah mereka di tengah desakan oleh anggota dari masing-masing kelompok untuk segregasi sosial total.
Pemerintah nasional telah mengerahkan ribuan tentara tetapi menghindari konfrontasi langsung dengan salah satu kelompok.
Mungkin karena banyak pejabat lokal dikatakan terlibat dalam konflik tersebut.
Salah satu korban mengatakan kepada surat kabar The Indian Express.
"Polisi ada di sana bersama massa yang menyerang desa kami.
Polisi menjemput kami dari dekat rumah, dan membawa kami agak jauh dari desa dan meninggalkan kami di jalan bersama massa.
Kami diberikan kepada mereka oleh polisi."
Perdana Menteri India, Narendra Modi, di depan parlemen nasional mengungkapkan bila insiden tersebut telah mempermalukan negara.
"Saya ingin meyakinkan bangsa, tidak ada (orang) bersalah yang akan selamat.
Tindakan akan diambil sesuai dengan hukum. Apa yang terjadi pada putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan.
Saat saya berdiri di samping kuil demokrasi ini, hati saya dipenuhi rasa sakit dan amarah," katanya.
Empat pria ditangkap di Manipur tak lama setelah ada perintah dari Mahkamah Agung India.
Akibat insiden itu, protes terus dilakukan selama setidaknya dua bulan di Manipur, yang berbatasan dengan Myanmar.
(TribunNewsmaker.com/MNL)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Wanita Diarak Tanpa Busana Sebelum 'Dirudapaksa Ramai-ramai', Picu Kemarahan Besar-besaran di India
(*)