Find Us On Social Media :

Tak Satupun Anak Terlahir Normal, Viral Kisah Keluarga Whitaker yang Puluhan Tahun Jalini Perkawinan Sedarah

By Grid., Rabu, 26 Juli 2023 | 13:34 WIB

Keluarga Whitaker

Grid.ID - Sebuah keluarga mendadak viral setelah diketahui sebagai hasil hubungan sedarah alias inses.

Kondisi keluarga Whitaker ini terbilang miris, hidup terisolasi di rumah sederhana.

Akibat menjalani hubungan inses, keluarga Whitaker juga tidak ada yang terlahir normal.

Beberapa anggota keluarga ini memiliki kelahinan fisik dan mental.

Keluarga Whitaker tinggal di sebuah kota bernama Odd yang terletak di pedesaan West Virginia, Amerika Serikat.

Kabar tentang keluarga Whitaker menjadi viral dan dikenal dunia internasional karena Mark Laita, seorang yang mengungkap keberadaan mereka dalam bukunya berjudul Created Equally terbitan tahun 2004.

Kemudian pada 31 Mei 2023 Caitlin Hornik juga menceritakan kisah keluarga Whitaker dalam artikel berjudul Living In Filth: Inside horrifying secrets of ‘most famous inbred family’ who ‘speak in grunts and live in squalor’ in town called Odd.

Keseharian keluarga Whitaker juga direkam dan diunggah akun Youtube Soft White Underbelly.

Laita menyebutkan dalam sebuah podcast, kunjungannya ke kediaman Whitaker adalah hal paling gila yang pernah dialami.

Baca Juga: Kisah Raja Tutankhamun yang Terlahir Sebagai Produk Inses, Alami Bibir Sumbing dan Tengkorak Menonjol, Jadi Firaun di Usia 10 Tahun

Dia tidak menerima sambutan hangat pada awalnya.

Menurut Laita, seorang tetangga yang berada di sekitar kediaman Whitaker tiba-tiba muncul dengan marah sembari menggenggam senapan.

Tetangga itu mengancam akan menggunakan senapan itu jika Laita tidak meninggalkan keluarga Whitaker.

Tetangga sangat protektif

Tetangga di sekitarnya sangat protektif terhadap keluarga Whitaker.

Mereka bahkan tak segan untuk mengusir siapa pun yang muncul untuk memotret, memublikasikan, apalagi berani mengejek keluarga Whitaker.

Laita akhirnya berdiskusi dan bernegosiasi panjang dengan para tetangga di sekitar kediaman Whitaker.

Ia menjelaskan maksudnya hingga akhirnya diperbolehkan untuk menemui dan memublikasikan kehidupan keluarga Whitaker.

Keluarga yang terisolasi dan tertutup

Baca Juga: Nyawanya Nyaris Dihabisi Sewaktu Kecil, Gadis Ini Justru Pilih Menikahi Ayah Kandungnya Sendiri hingga Kedua Orang Tuanya Cerai, tapi Nasibnya Berubah Nahas!

Setelah Laita menemui keluarga Whitaker, ia menemukan sebuah keluarga yang terisolasi, tertutup dari dunia luar.

"Mark Laita harus melakukan empat kunjungan dan memberi mereka hadiah berupa uang, makanan, dan pakaian untuk membuat mereka berbicara," tulis Mallika Singh.

Ia menulisnya kepada The Teal Mango dalam artikel berjudul The Whitaker Family: Horrors of Inbreeding yang terbit pada 9 Maret 2022.

Berkat diplomasinya dengan warga di sekitar keluarga Whitaker, Laita berhasil kembali lagi menemui keluarga itu untuk menggarap video dokumenter.

Asal-usul yang misterius dan perkawinan sedarah

Keluarga Whitaker sangat tertutup, tidak ada yang tahu dari mana mereka berasal dan siapa orangtua mereka.

Anggota keluarga ini juga tidak pernah mengungkapkan apa pun tentang asal-usul keluarga mereka akibat adanya keterbatasan komunikasi.

Di sana, Laita menemukan sebuah hipotesis yang disimpulkan tentang adanya efek perkawinan sedarah yang terjadi dalam keluarga Whitaker.

Hipotesis ini didasari dari efek dan pola tradisi perkawinan sedarah yang umum terjadi di wilayah Virginia Barat.

Baca Juga: Polisi Curiga Temukan Sperma Berceceran di Rumah, Rupanya Ibu ini Lakukan Hubungan Inses dengan Putra Kandung Sebelum Membunuh Anak Balitanya dengan Keji

"Banyak laporan mengungkap bahwa keturunan inbrida—perkawinan sedarah—menderita cacat kognitif, gangguan fungsi paru-paru, penyakit jantung, dan rentan terhadap penyakit lain.

Anak-anak inbrida berisiko mengalami kelainan genetik resesif," kata dia.

Perkawinan sedarah risiko cacat dan penyakit genetik Berbagai ilmuwan dan dokter telah mengonfirmasi dan menetapkan bahwa perkawinan sedarah membuat keturunannya berisiko lebih besar mengalami cacat bawaan dan penyakit genetik.

Akibat kecacatan yang dialami keluarga Whitaker, mereka hidup di bawah penderitaan yang menyedihkan. Kengerian menyelimuti pola kebiasaan hidup mereka sehari-hari.

"Keluarga itu tinggal di rumah jompo tidak terawat, membuat video merasa menyedihkan," tulis Kate Marina kepada The Netline dalam artikel The Whitaker family inbred story: Inbreeding may have caused the family’s health defects terbitan 5 Januari 2022.

Memiliki Kelainan Fisik dan Mental

Dikutip dari National Geographic, anggota keluarga Whitaker terdiri dari Lorraine, Ray, dan Timmy yang menderita cacat mental.

Bahkan, Ray tidak bisa berbicara dan hanya mendengus.

"Beberapa anggota hanya berkomunikasi melalui gerutuan dan tidak dapat berbicara. Beberapa tidak bersekolah," tulis Caitlin Hornik kepada The Sun.

Baca Juga: Curhat Panjang Soal Saudara Tak Sedarah, Nikita Mirzani Ungkap Perangai Asli Fitri Salhuteru, Satu-satunya Wanita yang Bikin Nyai Nurut!

Dengan kondisi fisik dan mental yang dialami, disebutkan tidak mungkin anggota keluarga Whitaker mampu bekerja.

Sementara itu, di sisi lain, pendapatan tahunan di barat daya Virginia Barat rata-rata rendah.

Hal itu yang membuat keluarga tersebut hidup dalam kemiskinan akut.

"Kami menduga bahwa keluarga tersebut berjuang untuk bertahan hidup," imbuhnya.

Kengerian dan kepayahan yang terjadi membuat Laita tergerak hatinya.

Ia lantas menawarkan makanan dan uang kepada keluarga Whitaker untuk menunjukkan niat baiknya.

Hal inilah yang juga kemudian membuat tetangga Whitaker menerima Laita.

Namun sayangnya, tidak ada hasil yang bisa mengungkap tentang kebenaran sosok Whitaker yang diduga melakukan pernikahan sedarah.

Mereka tertutup dan terlindungi sehingga akan sulit dunia melanjutkan penyelidikan ini.

Baca Juga: Kisah Tragis Satu Keluarga Hasil Perkawinan Sedarah, Kediaman Whitaker Terisolasi dari Dunia Luar dengan Kondisi Memprihatinkan!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Ngeri Perkawinan Sedarah Keluarga Whitaker, Alami Kelainan Mental dan Fisik"

(*)