Grid.ID - Daerah Gunungkidul, DI Yogyakarta jadi sorotan usai meroketnya angka pernikahan dini dan kehamilan pada remaja.
Hal ini membuat bupati Gunungkidul angkat bicara.
Menurutnya, media sosial jadi salah satu penyebab pernikahan dini semakin meningkat.
"Berdasarkan kajian, dampak buruk dari medsos ada sekitar 45 persen terhadap terjadinya kasus pernikahan dini atau anak hamil duluan," kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta ditemui wartawan di Kalurahan Nglanggeran, Patuk.
Selasa (1/8/2023). Dijelaskannya, angka pernikahan dini di Gunungkidul tergeolong tinggi. Tahun lalu ada 182 kasus, dan tahun ini sampai Juli sudah ada 97 kasus.
"Dari jumlah ini (97) ada 33 anak atau remaja yang posisinya sedang mengandung," kata dia.
Sunaryanta khawatir jika terus dibiarkan, dan tanpa kendali akan memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bumi Handayani ini.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada orangtua untuk mengawasi anaknya dalam bermain gawai. Orangtua diajak untuk mengoptimalkan upaya pencegahan pernikahan dini.
"Bersama-sama menumbuhkan motivasi kepada anak untuk memiliki mimpi atau cita-cita serta berusaha mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan," kata dia.
Pemerintah sendiri, kata dia, sudah banyak program yang dijalankan menyasar Kapanewon dan Kalurahan. Untuk itu, peran masyarakat harus maksimal.
"Saya sampaikan di setiap pertemuan dengan warga agar itu menyukseskan gerakan anti pernikahan dini di Gunungkidul," kata Sunaryanta.
Baca Juga: Gegara Film Argantara, Teuku Rassya Minta Para Orangtua Berhenti Jodohkan Anaknya