Dan saat ini air kembali naik.
"Supplai air besar dan air sudah tercampur tanah dan lingkungn sawah.
Otomatis akan larut dengan tanah," jelasnya.
Priyo menjelaskan ada dua lubang utama, yaitu lubang "Main Hole Bogor" dan "Main Hole Dondong".
Main Hole Bogor ini adalah lubang tambang yang dimasuki delapan penambang.
Sementara Main Hole Dondong saat itu bersamaan pula ada pekerja lain yang juga sedang menggali.
Para pekerja baik di Main Hole Bogor dan Dondong masuk ke lubang tambang secara bersamaan.
Para penambang di Main Hole Dondong bekerja di kedalaman sekitar 30 meter.
Sementara di Main Hole Bogor sudah meneruskan pekerjaan di kedalaman sekira 47 sampai 50 meter.
Apa yang terjadi adalah dugaan kebocoran di Main Hole Dondong dan para pekerja di sana sempat menyelamatkan diri dan naik sekira pukul 22.00 WIB.
"Pekerja yang berada di Main Hole Dondong sempat naik dan menginformasikan kepada yang di atas kepada petugas di Main Hole Dondong.
Jarak antara Main Hole Dondong dan Bogor sekira 15 meter.
Karena saat itu kesulitan naik, para pekerja di Main Hole Dondong pukul 11.00 WIB baru sampai atas.
"Tapi ternyata air di Main Hole Bogor sudah berada di kedalaman 15 meter dari permukaan yang secara logika otomatis menutupi hingga ke bawah," terangnya.
Para pekerja sempat berupaya menyelamatkan mandiri yaitu pukul 04.00 WIB sudah menyedot dan tidak berkurang.
Artikel ini telah tayang di laman Tribunjateng dengan judul: Sosok Rama Abdul Rohman Korban Tambang Banyumas, Ini Firasat Romi Saudara Kembarnya (*)