Grid.ID - Firasat kembaran korban tambang emas di Banyumas jadi sorotan.
Sebagai kembaran, sosok Romi mengaku sempat memiliki firasat sebelum saudaranya, Rama menjadi korban tambang emas di Banyumas.
Apakah firasat Romi sebelum Rama menjadi korban tambang emas di Banyumas?
Salah satu korban tambang emas di Banyumas ternyata punya kembaran, Inilah gelagat kakaknya menjadi firasat.
Adalah Romi Abdul Rohim adik dari Muhammad Rama Abdul Rohman yang merupakan korban yang terjebak lubang galian emas ilegal di Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/7/2023).
Satu korban terjebak lubang tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah ternyata memiliki saudara kembar.
Sosok korban yang diduga tewas ini tak jauh berbeda dengan kembarannya yang berada di Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Dia tersebut adalah Romi Abdul Rohim, yang merupakan adik kandung dari korban yang bernama Muhammad Rama Abdul Rohman (38).
Muhammad Rama Abdul Rohman merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Sedangkan Romi Abdul Rohim merupakan anak keempat.
Keduanya lahir pada hari yang sama dan hanya berbeda hitungan menit terlahir ke dunia.
Sebagai saudara kembar, biasanya memiliki ikatan batin yang sangat kuat antar keduanya.
Akan tetapi, Romi Abdul Rohman mengaku tidak demikian dengan kejadian kali ini.
Ia mengaku tak memiliki firasat apapun saat peristiwa itu terjadi.
"Kalau untuk hal-hal lain mah banyak, sering seperti itu, kalau dia lagi apa dimana kadang keinget cuma kemarin sama sekali engga," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (28/7/2023).
Akan tetapi, ada satu hal yang baru ia sadari setelah peristiwa itu terjadi.
Romi Abdul Rohim mengatakan, tiga hari sebelum kabar tak sedap itu datang, sang kakak mengajaknya untuk foto bersama.
Baginya hal tersebut sesuatu yang jarang terjadi, namun ia tak berfikir aneh dan menganggapnya suatu hal yang wajar sebagai adik-kakak.
"Waktu hari Sabtu dia minta foto bareng pas ke Cianjur nganter anaknya ke pondok, baru nyadar setelah kejadian, apa ini firasat kata saya teh," katanya.
Lebih lanjut, ia pun sangat berharap keberadaan sang kakak dapat segera ditemukan oleh tim SAR gabungan.
"Pastinya tentu yang terbaik yah, pulang dengan selamat, karena datang juga membawa keselamatan," harapnya.
"Adapun nasib yang menentukan walaupun harus ada nasib yang pahit ataupun tidak sesuai harapan keluarga namun yang pasti harus pulang, bagaimanapun keadaannya," tambangnya.
Potret Lobang Dondong
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Ternyata ini Fungsi Kantung Kecil di Celana Jeans
Inilah potret lubang Dondong disebut awal mula tragedi akibatkan delapan penambang emas terjebak di lubang Bogor di Banyumas.
Sumber air yang menggenangi lubang Bogor diduga berawal dari lubang Dondong yang berjarak hanya 15 meter.
Penambang emas di Lubang Dondong tidak sengaja menggali tanah kedap air yang menjadi awal mula kebocoran.
Air lalu mengalir ke Lubang Bogor yang membuat delapan penambang terjebak.
Berikut potret lubang Dondong:
Setelah dianalisa lebih lanjut kesulitan evakuasi delapan penambang ternyata ada cekungan air tanah di kedalaman 30 meter.
Kapala Sub Seksi Operasi Basarnas Pos SAR Cilacap, Priyo Prayuda Utama mengatakan ada lapisan kedap sekitar 30 meter.
"Lapisan air ini harusnya tidak keluar.
Namun diduga tidak sengaja tergali dan suplai air dengan cepat," jelasnya, Kamis (27/7/2023).
Oleh karena itu, Basarnas saat ini berlomba lomba mengalahkan dengan aliran air itu.
Dan saat ini air kembali naik.
"Supplai air besar dan air sudah tercampur tanah dan lingkungn sawah.
Otomatis akan larut dengan tanah," jelasnya.
Priyo menjelaskan ada dua lubang utama, yaitu lubang "Main Hole Bogor" dan "Main Hole Dondong".
Main Hole Bogor ini adalah lubang tambang yang dimasuki delapan penambang.
Sementara Main Hole Dondong saat itu bersamaan pula ada pekerja lain yang juga sedang menggali.
Para pekerja baik di Main Hole Bogor dan Dondong masuk ke lubang tambang secara bersamaan.
Para penambang di Main Hole Dondong bekerja di kedalaman sekitar 30 meter.
Sementara di Main Hole Bogor sudah meneruskan pekerjaan di kedalaman sekira 47 sampai 50 meter.
Apa yang terjadi adalah dugaan kebocoran di Main Hole Dondong dan para pekerja di sana sempat menyelamatkan diri dan naik sekira pukul 22.00 WIB.
"Pekerja yang berada di Main Hole Dondong sempat naik dan menginformasikan kepada yang di atas kepada petugas di Main Hole Dondong.
Jarak antara Main Hole Dondong dan Bogor sekira 15 meter.
Karena saat itu kesulitan naik, para pekerja di Main Hole Dondong pukul 11.00 WIB baru sampai atas.
"Tapi ternyata air di Main Hole Bogor sudah berada di kedalaman 15 meter dari permukaan yang secara logika otomatis menutupi hingga ke bawah," terangnya.
Para pekerja sempat berupaya menyelamatkan mandiri yaitu pukul 04.00 WIB sudah menyedot dan tidak berkurang.
Artikel ini telah tayang di laman Tribunjateng dengan judul: Sosok Rama Abdul Rohman Korban Tambang Banyumas, Ini Firasat Romi Saudara Kembarnya (*)