Grid.ID - Misteri bule Swiss hilang di Pulau Komodo sejak 49 tahun silam masih belum menemukan titik terang.
Bule Swiss yang hilang di Pulau Komodo tersebut diketahui bernama Baron Rudolf.
Baron Rudolf hilang di Taman Nasional Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 1974.
Hingga hari ini tak ada jejak dan tanda-tanda keberadaan ataupun jasad Baron Rudolf.
Menurut Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga, hilangnya Baron Rudlof masih misterius hingga sekarang.
Tidak ada bukti kuat bahwa ia meninggal karena digigit komodo.
Itu karena tak ada saksi mata, juga tak ada bagian tubuh yang ditemukan.
"Walaupun Baron dinyatakan hilang di Pulau Komodo setelah terpencar dari rombongannya, belum ada bukti ia digigit Komodo," kata Hendrikus di Labuan Bajo, dilansir dari Kompas.com, Rabu (2/8/2023).
Ia juga menambahkan, selain Baron, empat korban gigitan Komodo yang meninggal adalah warga di dalam kawasan TN Komodo.
"Tingkat keparahan gigitan komodo pada korban bervariasi, mulai dari luka ringan, luka parah hingga menyebabkan kematian pada korban."
"Lima kasus serangan komodo berujung pada kematian," katanya.
Baca Juga: Mahkota Puteri Indonesia Resmi Lepas dari Kepalanya, Ini Rencana Ayu Maulida 'Ratu Komodo'
Hari hilangnya Baron
Menurut keterangan Hendrikus, Baron tiba di TN Komodo bersama rombongan berjumlah 30 orang.
Tanpa disangka sejumlah komodo menyerang kelompok turis itu.
Para wisatawan yang tergabung dalam kelompok tersebut langsung lari kocar-kacir.
Selain Baron, semua lolos dari maut.
Namun anehnya, Baron justru menghilang tanpa jejak.
Ia tak juga kembali ketika dicari di area Taman Nasional Komodo.
Baron yang saat itu berusia 70 tahun dinyatakan hilang di Pulau Komodo.
Tim pencari hanya menemukan kamera dan kacamata milik Baron di puncak Pulau Komodo.
Belakangan, di tempat penemuan kamera itu, tempat terakhir dia duduk sebelum diserang Komodoi, dibuatkan pusara.
Baca Juga: Waspada! Ternyata Ini 6 Arti Mimpi Melihat Komodo, Jangan Sampai Kamu Rugi Besar Gegara Hal Ini
Pusara tanpa jasad, sebuah tugu untuk mengenang hilangnya.
Pusara itu berada di puncak Pulau Komodo, di pusara itu tertancap sebuah salib berawan putih.
"Kasus ini dikenang sebagai catatan gigitan komodo pertama kepada wisatawan."
"Sebuah monumen dibangun sebagai pengingat kejadian tersebut dan bukit tempat kejadian perkara dinamai Bukit Rudolf di Loh Liang, Pulau Komodo," terang Hendrikus.
Makam Tanpa Jasad
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia Manggarai Barat Stanislaus Gusdin menuturkan, lokasi pusara tanpa jasa itu terletak di puncak Pulau Komodo.
Di tempat itulah kamera Baron Rudolf Reding von Biberegg ditemukan tahun 1974.
"Tempat salibnya tertancap adalah tempat terakhir beliau duduk waktu mengeksplor Pulau Komodo," jelas Stanislaus di Labuan Bajo.
Ia melanjutkan, Baron bersama rombongan saat itu sedang melakukan aktivitas trekking di Pulau Komodo.
Rombongan mengambil rute Loh Sabita-Loh Liang di Pulau Komodo.
Lalu ada serangan komodo.
Mereka terpencar dan berkumpul kembali saat tiba di Loh Liang.
Setibanya di Loh Liang, mereka baru sadar Baron tidak terlihat.
"Saat itu upaya pencarian dibantu warga lokal di Pulau Komodo."
"Kurang dari sepekan pencarian, Baron tak ditemukan. Spekulasi bermunculan Baron dimangsa Komodo. Karena satu-satunya barang yang ditemukan selama pencarian adalah kamera yang dipakai untuk mendokumentasikan liburannya," ungkap Sten.
Ia mengatakan, lokasi pusara tanpa jasad itu lumayan jauh dari Loh Liang, Pulau Komodo.
Jika ingin berkunjung ke sana, harus berjalan selama kurang lebih dua jam dari Loh Liang.
"Treking ke sana empat jam hitungan pulang pergi," ungkapnya. 2 perempuan mengaku Keluarga berziarah
Pada 27 Juli 2023, keluarga Baron berziarah ke pusara tanpa jasad itu.
Baca Juga: Menjelajah Keindahan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo, Keeksotisan Alam yang Punya Sejarah Unik
Mereka yang mengaku sebagai keluarga Baron itu bernama Sunane dan Lena.
Tak disebutkan apa hubungan mereka dan Baron.
Yang pasti, mereka mengaku datang dari Swiss.
Keduanya diantar Stanislaus, seorang guide.
Kedua perempuan itu bertemu Stanislaus tanpa sengaja.
Mereka bertemu di sebuah hotel di Labuan Bajo.
"Mereka awalnya tanya paket wisata ke Pulau Komodo," tutur Stanislaus.
Dalam perbincangan itu, Susane dan Lena mengaku sebagai keluarga Baron yang hilang di Pulau Komodo tersebut.
Keduanya ingin berziarah ke pusara Baron itu.
"Akhirnya saya yang bawa mereka ke pulau Komodo. Sampai di sana kami ditemani dua orang ranger ke pusara Baron."
Artikel ini telah tayang di Tribun Trends dengan judul, MISTERI Baron Rudolf Turis Swiss Sudah 49 Tahun Hilang di Pulau Komodo, Dibuatkan Makam Tanpa Jasad
(*)