Sebelumnya, Marlo menilai Keisya tak menjadi diri sendiri dengan berbicara memakai gue-elo.
Pasalnya, Keisya tumbuh di Kota Malang, Jawa Timur yang tak biasa dengan dialek gue-elo.
"Nggak papa, di sini kamu boleh jadi diri kamu sendiri.
Kamu kalo nggak mau pake elo-gue juga nggak papa, soalnya terdengar aneh," ucap Marlo yang langsung dipotong Keisya.
"Oh ya," balas Keisya tertawa getir.
Ia pun menanyakan pada Marlo apakah kalimat yang baru saja diucapkannya itu adalah hinaan.
"Apakah itu hinaan?" tanya Keisya.
Marlo lantas membantahnya.
"Oh, enggak itu pujian, pujian buat orang kabupaten," tandas Marlo.
Keisya terdengar tertawa dengan sindiran Marlo tersebut.
"Tuh, apa aku bilang," tukas Keisya.
(*)