Baca Juga: Ganjar Pranowo Berharap Borobudur Marathon dan Friendship Run Bisa Sekaligus Meningkatkan UMKM
Sahabat dekat Ganjar itu merupakan tokoh literasi sekaligus alumni UGM (Universitas Gadjah Mada).
Ganjar pun merasa sangat kehilangan sang sahabat.
Ia lantas mengenang momen terindah yang pernah dilewati bersama orang berjasa di hidupnya itu.
Momen itu terjadi ketika kuliah saat kondisi ekonominya dan sang sahabat masih pas-pasan.
"Sekitar awal tahun 1990 an seorang mahasiswa asal Makassar mengajakku nonton di Bioskop Mataram Jogja. Masalahnya kita sama sama kere alias nggak punya uang. Di tengah kebuntuan. Pemuda ini punya ide “brilian”.
“Udahlah Njar, pakai duit SPP mu dulu. Eman-eman kalau nggak nonton. Kalau tulisanku dimuat, nanti aku ganti”
Meski awalnya menggerutu, akhirnya saya mau. Jadilah kami nonton Dead Poets Society. Yang dari quotenya “carpe diem” itu kita belajar untuk selalu menikmati hari. Kita diajak berani bersikap dan berbuat sesuatu," tulisnya.
Ganjar menyebut ia terakhir bertemu Nirwan setahun yang lalu saat masih jadi ketua Kagama.
Ia pun syok saat mendengar kabar kepergian sahabatnya hari ini.
"Nirwan Ahmad Arsuka. Dialah pemuda itu. Mahasiswa Teknik Nuklir UGM 86 tapi lebih banyak baca buku filsafat dan sastra. Sungguh tak mengira hari ini saya dapat kabar Gusti Allah memanggilmu. Innalillahi wa innailaihi raji’un."