Grid.ID - Misteri tewasnya mahasiswa UNNES yang ditemukan dalam kondisi telungkup di ember dalam kamar kontrakannya masih diselidiki polisi.
Polisi pun mengungkap penyebab lutut berdarah pada jasad mahasiswa UNNES tersebut.
Lantas adakah tanda-tanda kekerasan di tubuh mahasiswa tersebut?
Kanit Reskrim Polsek Gunungpati, Iptu Akhir Priyo menuturkan bahwa tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban.
Ia menjelaskan lutut korban berdarah bukan karena terjatuh namun karena kulit yang mengelupas.
"Lutut itu mengeluarkan darah karena kulit mengelupas dan sudah membengkak," ujarnya.
Korban bernama Khoirul Mubin Fatyadi (21) diprediksi sudah meninggal 3-4 hari sebelum jasadnya ditemukan.
Jasad Khoirul saat itu sudah mengeluarkan bau menyengat.
Khoirul meninggal di kamar kontrakannya di Patemon RT 01 RW 03 Gunungpati Semarang, Selasa (8/8/2023).
Khoirul ditemukan tewas tertelungkup masuk di dalam ember.
Di kamar kontrakan itu juga terlihat ceceran darah dan pintu terpasang garis polisi.
Pemilik kontrakan Ngarjo mengatakan mendapat kabar mahasiswa merupakan penghuni kontrakan tewas sekitar pukul 09.00.
Saat datang di kontrakan dirinya telah mencium bau menyengat.
"Mahasiswa itu menempati di kamar tengah. Kondisinya saat ditemukan tertelungkup di ember," jelasnya
Menurutnya, Khoirul merupakan mahasiswa Unnes jurusan matematika.
Informasi yang diterimanya baru menyelesaikan skripsi.
"Dia (korban) baru menempati kontrakan sekitar 10 hari atau 28 Juli 2023," ujarnya.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Gunungpati, Iptu Akhir Priyo menuturkan hasil sementara tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di jasad itu.
"Kami bawa ke rumah sakit. Agar lebih detail apakah ada tanda kekerasan kami lakukan visum," ujarnya.
Menurutnya jenazah itu meninggal dunia diperkirakan 3-4 hari lalu.
Jasad itu pertama kali ditemukan oleh teman kosnya.
"Teman kosnya beberapa hari lalu mencium bau bangkai tidak enak. Tapi belum bisa memastikan bau itu dari orang meninggal dunia," tuturnya.
Kemudian saksi mencium bau tambah menyengat, kemudian memberitahu warga setempat dan melapor ke Polsek Gunungpati.
"Ditemukan tadi sekitar pukul 09.00," tuturnya.
Dia membenarkan lutut jasad itu mengeluarkan darah.
Dirinya menyebut itu bukan merupakan luka karena terjatuh.
"Lutut itu mengeluarkan darah karena kulit mengelupas dan sudah membengkak," ujarnya.
Dikatakannya, mahasiswa itu baru akhir bulan Juli 2023 menempati kontrakan itu.
Pria itu tinggal bersama mahasiswa Unnes dari berbagai fakultas.
"Ada 4 orang yang tinggal di kosan itu," imbuhnya.
Akhir menerangkan informasi dari keluarga, pria itu sering pingsan.
Hal itu dimungkinkan kondisi fisik mahasiswa itu dalam keadaan kurang baik.
"Informasi dari teman-temannya, mahasiswa sudah skripsi dan melanjutkan S2," imbuhnya.
Dikatakannya, keterangan mahasiswa itu terakhir keluar kamar menagih iuran listrik pada Jumat (4/8/2023).
Setelah itu saksi tidak mengetahui korban keluar kamar.
"Motornya berada di parkiran sisi belakang kontrakan," ujarnya.
Ia mengatakan jasad saat ini sedang dilakukan visum di rumah sakit Kariadi. Namun apabila ditemukan tanda-tanda kekerasan akan dilakukan otopsi.
"Apabila tidak ditemukan maka nanti diserahkan ke keluarganya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Penjelasan Polisi Soal Lutut Mahasiswa Unnes yang Meninggal di Kontrakan Mengeluarkan Darah
(*)