Yang membuat dokter Intan merasa gemetar setiap ingin autopsi adalah aroma yang dikeluarkan dari mayat yang biasanya sangat menusuk hidung.
Namun malam itu sangat berbeda, dokter Intan mengaku tak mencium aroma tak sedap.
Setibanya di bagian depan ruang autopsi ia malah mencium aroma melati yang semerbak.
"Di ruang otopsi itu bersih banget, di depannya ada namanya ruangan timbangan mayat," kata dokter Intan.
Dokter Intan mengaku baru pertama kali mencium bau seperti itu.
Bau melati semakin menguat saat dirinya memasuki ruang autopsi.
"Selama stase di forensik aku baru pertama kali cium bau itu, karena biasanya cuma bau formalin," kata dokter Intan.
"Pas aku masuk ke ruang autopsi itu baunya semakin semerbak,"
"Bener-bener bunga melati,"
"Dan di ruangan cuma ada satu mayat yang tergeletak," imbuhnya.
Saat melihat kondisi mayat pria yang diperkirakan berusia 50 tahun itu, dokter Intan dibuat semakin merinding.