Saya datang ke persidangan melalui pengadilan di Indonesia dan memang prosedurnya begitu.
Sebaiknya kalau kita sudah mengganti kelamin kita, semua sebaiknya kita laporkan juga," ujar Oscar Lawalata
Kini ia memilih dikenal lewat identitas barunya sebagai perempuan bernama Asha Smara Darra.
"(Semua dokumen) diganti atas nama Asha Smara Darra perempuan," ujarnya.
Pernah Tampilkan Batik di UNESCO Paris
Kiprah Oscar Lawalata sebagai desainer sudah tidak diragukan.
Bukan hanya di Indonesia, karya sang desainer juga sudah dilirik pecinta fashion internasional.
Melansir Kompas.com, Oscar Lawalata pernah memamerkan 100 batik karyanya ke markas UNESCO di Paris, Prancis tahun 2018 lalu.
Oscar dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation akan menggelar Batik For The World pada 6 – 12 Juni 2018 dan turut menggandeng dua desainer Indonesia, Edward Hutabarat dan Denny Wirawan.
Oscar akan membawa enam jenis batik, di antaranya batik Kediri, Sidoarjo, Madura, Trenggalek, Ponorogo, dan Tuban.
Ia memerlukan waktu hingga hampir dua tahun agar batik bisa dipamerkan di markas UNESCO tersebut.
Seperti diketahui, batik telah diakui UNESCO sebagai warisan tak benda pada 2009.
Sehingga, menurutnya pemberdayaan batik harus terus dikembangkan.
"Di Indonesia sendiri batik terus berkembang. Dari kontemporer, tradisional, cat, dari berbagai macam lapisan orang Indonesia bangga pakai batik. Tapi hanya kita di Indonesia yang tahu. Saya berpikir apa yang terjadi di Indonesia dunia harus tahu," kata Oscar.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Jadi Transgender di Usia 40 Tahun, Oscar Lawalata Beri Alasan, Ganti Nama: Kalau Tak Menemukan Cinta
(*)