Sekitar pukul 22.00 WIB, DRS tiba di lokasi tapi mendapati kenyataan tak sesuai harapan.
Saat itu, di lokasi ada sejumlah remaja yang sedang berkumpul dan ternyata mereka sudah membangun siasat jahat akan mengeroyok korban.
Tiga di antaranya tersangka ARH (20), KRB (17), dan RJ (16).
Ada juga pemilik akun Facebook Ndah, yakni remaja wanita I yang turut hadir dalam gerombolan malam itu.
"Ketiga orang ini yang memukuli korban dengan batu dan juga dengan sulutan rokok," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (11/8/2023).
Tersangka ARH yang menjadi aktor utama dalam pengeroyokan berujung pencurian ini mengaku cemburu mengetahui kekasihnya I alias Ndah bertukar pesan dengan korban.
Ternyata, sebelum ada pertemuan Jumat malam itu, ARH pada siang harinya merebut handphone Ndah dan membalasi pesan singkat dari korban.
Lewat pesan singkat itu, ARH ternyata membikin skenario mengajak korban bertemu di Sunter Muara, seolah-olah dirinya adalah Ndah.
"(ARH) ingin menemui korban, caranya adalah dengan membalas chat korban sehingga seolah-olah yang membalas adalah saudari I," kata Gidion.
Di lokasi, dalam kondisi mabuk minuman keras ginseng, ARH tiba-tiba memukul DRS sambil menegaskan bahwa dirinya tak suka kekasihnya berhubungan dengan korban lewat media sosial.
Pemukulan ini memancing para tersangka lainnya ikut mengeroyok.