Tak Mau Ikhlas
Sementara itu, Siti Mauliah mengaku pihak keluarganya sudah menerima keberadaan sang bayi tertukar di Bogor.
"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," kata Siti.
Meski begitu, sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.
Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.
Setiap harinya, di lubuk hatinya terdalam, ia terus mempertanyakan di mana anaknya.
"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin enggak. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.
Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.
"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah enggak itung-itungan, tapi dampak ke depannya."
"Kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus ke depannya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Dipaksa Ikhlaskan Keberadaan Bayi Tertukar di Bogor, Siti Mauliah: Secara Lisan Bisa Tapi Batin Gak
(*)