Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ir. Asmar Wijaya bahkan mengimbau agar masyarakat tidak lagi ikut-ikut mencari berbagai benda tersebut.
Sebab, pencarian diduga benda prasejarah di dasar sungai tersebut dinilai berbahaya.
Selain itu, keaslian logam diduga emas tersebut juga belum bisa dibuktikan.
"Sejauh ini barang yang ditemukan belum pasti kebenarannya. Maka saya mengimbau kepada warga jangan ikut melakukan pencarian karena sangat membahayakan," ungkapnya sewaktu dikonfirmasi pada Sabtu (12/8/2023) siang, dikutip dari TribunSumsel.
Selain membahayakan masyarakat, lokasi Sungai Komering kini macet dan disebut-sebut mengganggu para pengguna jalan.
Disbudpar Cek Keaslian
Terkait kejadian ini, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) OKI turun tangan cek keasliannya benda yang ditemukan warga.
Kadisbudpar OKI, Ahmad Iilyas mengatakan, pihaknya akan memastikan apakah benda tersebut termasuk barang antik peninggalan sejarah atau bukan.
"Tetapi kita akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan bidang barang purbakala," jelasnya, dikutip dari TribunSumsel, Minggu (13/8/2023).
"Nantinya barang tersebut akan dilakukan pengecekan apakah benar termasuk barang bersejarah atau bukan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ahmad Ilyas mengatakan pengecekan ini dilakukan dengan alat dan tenaga khusus yang dimiliki oleh tim balai purbakala tersebut.
Jika benda tersebut terbukti emas asli peninggalan sejarah, maka barang tersebut akan diminta oleh pemerintah.
Namun, pihaknya mengatakan akan ada dana kompensasi bagi pihak yang menemukan barang tersebut.
"Tetapi memang mekanisme yang ada, barang seperti itu harus diserahkan kepada pemerintah. Karena merupakan peninggalan bersejarah," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan peninjauan ke lokasi penemuan benda diduga emas tersebut.
Artikel ini telah tayang di laman Bangkapos dengan judul: Kronologi Warga Temukan Harga Karun Mirip Emas Gambar Soekarno di Sungai Komering, Asli atau Palsu? (*)