“Saya perhatikan saat harus periksa ke klinik tapi saat itu dia belum membuka matanya lebar-lebar dan tertidur lelap.
"Saya tidak terlalu fokus pada masalah warna mata karena saya merasa terlalu bersemangat sebagai ibu pertama.
Saya mengabaikannya sampai semakin banyak orang yang mengkritik saya.
“Kemudian saat check up di rumah sakit selama tiga bulan, dokter menegur dan menjelaskan kalau tidak ada riwayat keluarga, kemungkinan ada gangguan pendengaran,” ujarnya.
Setelah itu, ia diminta merujuk masalah tersebut ke dokter spesialis.
Namun karena harus membuat janji terlebih dahulu, anak kelahiran Pahang ini memilih menjalani tes pendengaran di rumah sakit swasta.
“Saat itu, saya dan suami memutuskan untuk melakukan tes pendengaran pribadi di swasta karena kami tidak tahan menunggu, bingung dan memikirkan segala macam klausa anak.
“Bukannya kami tidak terima jika anak memang ditakdirkan mengalami gangguan pendengaran, tapi kami ingin melakukan persiapan jauh-jauh hari.
“Saatnya meyakinkan diri sendiri bahwa apapun keputusannya, Anda harus tenang dan menerimanya.
Alhamdulillah hasilnya Inayra tidak ada masalah pendengaran," ungkapnya gembira.