Grid.ID - Sebuah video yang menunjukkan guru di Maluku dibully para siswanya kini tengah viral di media sosial.
Video guru dibully siswa tersebut langsung heboh hingga membuat publik miris melihat situasi dunia pendidikan di zaman sekarang.
Dalam video yang beredar tampak seorang guru dikerumuni hingga disoraki sejumlah siswa.
Beberapa bahkan menyebutkan kunci motor guru tersebut sengaja direbut dan disembunyikan oleh para siswa.
Apa yang memicu terjadinya perundungan terhadap guru di Maluku tersebut?
Berikut fakta-fakta kasus guru dibully para siswa yang dilansir Grid.ID dari Tribun Bogor.
Kronologi Kejadian
Diketahui video guru dibully para siswa di Maluku itu dibagikan akun Facebook, Dhyka Gamal.
Dalam video tersebut merekam aksi para siswa mengerumuni seorang guru.
Guru tersebut terlihat mengenakan baju dinasnya dan hendak menaiki motor.
Namun, terlihat situasi para siswa terdengar riuh.
Terlihat guru tersebut berbicara dengan para siswa yang tampak mengambil kunci motornya.
Sementara para siswa lain yang mengerumuni guru tersebut melontarkan sorakan.
“Gak bisa pulang, gak bisa pulang,” sorakan para siswa.
Mendengar para siswa yang menyorakinya, guru itu terlihat kesal.
Ia sempat menunjuk para siswa sembari berselohoh.
Namun, tak dengar apa yang dibicarakan guru tersebut kepada siswanya.
Sementara kamera yang merekam guru dibully itu beralih memperlihatkan wajah seorang siswa yang seolah meledek.
Diketahui peristiwa guru dibully itu terjadi di area parkiran sekolah, Senin (14/8/2023) lalu.
Bullying Terjadi saat Unjuk Rasa Para Siswa
Baca Juga: Diduga Cabuli 5 Bocah, Guru di Alor NTT Ditangkap Usai dapat Laporan dari Orangtua Korban
Dikutip dari TribunAmbon.com, adapun guru yang dibully tersebut bernama Maryam Latarissa.
Maryam adalah Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah.
Dalam keterangan disebutkan peristiwa itu terjadi saat para siswa sedang berunjuk rasa.
Aksi para siswa tersebut buntut sejumlah kebijakan yang diberlakukan sekolah.
Mulai dari penunjukan Ketua Osis tanpa melibatkan Majelis Perwakilan Kelas sekolah hingga larangan berpendapat.
Selain unjuk rasa soal Ketua Osis dan larangan berpendapat, pengangkatan Ketua Gudep Pramuka juga disebut menyalahi aturan, pasalnya masa bakti ketua Gudep yang lama masih tersisa satu tahun.
Meski aksi para siswa menyoraki guru tersebut tindak berunjuk rasa, namun sejumlah warganet tampak kadung kesal.
Video tersebut ramai menyita perhatian warganet yang geram.
Warganet merasa miris melihat aksi para siswa tersebut karena dinilai tidak sopan.
Alumni Datangi Sekolah
Tak hanya warganet, ternyata sejumlah Alumni yang melihat guru dibully tersebut tak tinggal diam.
Dikutip dari Tribunnews.com, sejumlah Alumni mendatangi sekolah.
Para Alumnis tersebut mendatangi ruang kerja Kepala Sekolah, Rabu (16/8/2023).
Salah seorang Alumni, Santi mengaku menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh para siswa.
"Kami sangat-sangat menyesali tindakan yang dilakukan para siswa," ucapnya.
Menurutnya, ada oknum yang menjadi provokator dalam aksi tersebut.
"Kami yakin sungguh ada oknum-oknum yang ada dibelakang semua ini.”
“Sebab tidak mungkin siswa-siswa atau Ade-ade kita ini melakukan hal ini sendirian tanpa ada yang mendorong mereka," jelas Santi.
TribunAmbon.com melansir, video yang tersebar tersebut berdampak buruk pada sekolah.
Para Alumni juga meminta sekolah untuk membuat klarifikasi.
"Jelas-jelas itu memberikan citra buruk bagi sekolah SMA Negeri 15 sendiri, karena itu kami minta pihak sekolah pak Kepsek dan dewan guru bersama para siswa yang terlibat menggelar Konfrensi pers dan meminta maaf kepada publik terutama terhadap profesi guru di seluruh Indonesia, lebih khusus lagi kepada Ibu Yam," jelas Santi.
Kepala Sekolah SMAN 15 Maluku Tengah, Amsuddi pun menanggapi dengan undangan kepada seluruh dewan guru dan para siswa untuk mencari jalan keluar.
"Insya Allah sehari dua kami akan mengundang seluruh dewan guru dan para murid untuk kita pertemuan guna mencari jalan keluarnya. Kita juga akan mengundang para siswa yang terlibat," ucap Kepsek.
Kepsek Panggil Orang Tua Siswa
Amsuddin juga berencana akan memanggil orang tua siswa untuk menyelesaikan persoalan perundungan yang diterima oleh wakil kepala sekolah.
"Saya sebagai pimpinan akan mencari solusi yang terbaik agar masalah ini bisa kita pulihkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap sekolah lebih baik kedepan," katanya seperti yang diwartakan TribunAmbon.com.
Ia juga meminta para siswa yang melakukan perundungan untuk membuat video permintaan maaf.
"Saya bersama tema-teman akan mengumpulkan data data siswa-siwa mana kemudian bersama orang tuanya, lalu kita buat semacam video permintaan maaf terhadap tindakan yang mereka lakukan terhadap ibu dan kepada publik," cetusnya.
Siswa Unjuk Rasa
Diketahui, aksi perundungan tersebut saat para siswa sedang melakukan unjuk rasa.
Unjuk rasa yang berlangsung Senin (14/8/2023) lalu tersebut beragendakan penentangan terhadap kebijakan sekolah.
Para siswa menentang kebijakan penunjukan Ketua Osis yang tidak melibatkan Majelis Perwakilan Kelas hingga larangan untuk berpendapat.
Berikut poin tuntutan para siswa
Pertama, pembuatan tata tertib tidak sesuai dengan mekanisme yang seharusnya disusun melalui rapat MPK.
Kedua, Ada salah satu poin dalam aturan yaitu dilarang demo.
Ketiga, Keterlambatan siswa dibiarkan, tidak dapat menyelesaikan persoalan ini.
Keempat, sangat tempramental dan sering menganggu peroses pembelajaran.
Kelima, kami khawatir program OSIS tidak berjalan dengan baik.
Keenam, keterlambatan info dengan paksaan.
Ketujuh, tidak bisa menjaga perasaan siswa.
Kedelapan, Melangsungkan Apel sesuka hati.
Kesembilan, keadaan sekolah yang tidak kondusif saat pembelajaran dilaksanakan, banyak siswa berkeliaran di luar saat jam belajar.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Guru di Maluku Dibully Siswanya, Alumni Turun Tangan: Ini Memalukan Citra Pahlawan Tanda Jasa
(*)