Ketika penyelidik mencari lokasi yang berhubungan dengan siswa yang hilang, mereka menemukan mayatnya di sebuah apartemen.
Kabar meninggalnya WNI ini juga telah dikonfirmasi oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha.
Namun, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut dan saat ini masih menunggul hasil otopsi dari kepolisian Jepang.
"Hingga saat ini, KBRI masih menunggu hasil otopsi dan identifikasi tersebut," kata dia dikutip dari pemberitaan Kompas.com (24/8/2023).
Pengakuan teman korban
Seorang teman korban, Rosalia Bratanegara juga mengatakan, korban terakhir kali menghubungi keluarganya pada 17 Agustus 2023.
Baca Juga: Tragedi Berdarah, Mertua Membabi Buta Bacok Menantu hingga Tewas, Sikap Ini yang Jadi Pemicu
Namun setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan hilang kontak dengan rekan-rekannya di Jepang.
"Sejak itu kami, kawan, dan keluarganya berusaha menghubungi pihak-pihak yang dapat dilibatkan, seperti Nihonggo Gakkounya, LPK yang menerbangkannya, dan KBRI," kata Rosa dalam unggahannya di Grup Facebook Indonesian Community in Japan (ICJ).
Pihak Kompas.com telah mendapat izin untuk mengutip unggahan Rosi di Facebook tersebut.
Berdasarkan keterangan Rosi, korban merupakan warga Padang, Sumatera Barat dan baru tinggal di Jepang sejak April 2023.
Ia menuturkan, korban sebelum hilang disebut pergi bersama kenalannya, seorang warga Jepang bernama Keiichiro Kajimura.