"Kami amat sangat kehilangan atas wafatnya ibu Wahyu Dian," ungkapnya.
Soal keterkaitan kematian korban dengan kasus yang tengah ramai di UIN RM Said soal pinjol, dia menegaskan korban tak memiliki keterkaitan akan hal itu.
"Beliau selama ini kan dosen baru lebih kurang 3 tahun. Dan tidak banyak aktif di kegiatan non akademik termasuk kemahasiswaan, termasuk PBAK korban juga tidak terlibat. Karena beliau menyiapkan studi lanjut melalui beasiswa LPDP itu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan seorang perempuan ditemukan tak bernyawa dengan tanda-tanda bekas kekerasan di sebuah perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023).
Tanda-tanda adanya bekas kekerasan itu dibuktikan dengan adanya bercak darah yang ditemukan di sudut rumah dimaksud.
Dari informasi yang diterima Tribun Jateng, korban bernama Wahyu Dian Silviani (34) yang merupakan dosen di UIN Raden Mas Said Surakarta.
Jenazah saat ini sudah dibawa ke RSUD Dr Moerwardi Solo.
Teman korban yang juga bekerja di kampus tersebut, Feli, menyampaikan, korban ditemukan di salah satu sudut rumah yang ditempati korban.
Di mana pada saat itu, rumah dalam kondisi terkunci.
Mengetahui hal itu, dia meminta tolong kepada tukang bangunan yang membawa kunci cadangan rumah yang ditempati korban.
"Posisi di lantai, tubuh tertutup kasur lantai, di sampingnya ada bercak darah agak di bawah," ucapnya.