“Mungkin kalian mengira aku yang mengada-ngada, kalian boleh tanya langsung ke masyarakat,” ujar Yulia.
Banyak masyarakat juga tidak setuju tapi tidak berani berbicara.
Karena itu, Yulia memposting makanan tersebut di media sosial supaya diketahui Camat Paya Bakong dan Pj Bupati Aceh Utara, sehingga mau menyelesaikan persoalan tersebut.
Pada Senin (28/8/2023), video ini telah menerima lebih dari 6.059 komentar dari berbagai pengguna media sosial.
Sebagian besar komentar dari netizen memberikan penjelasan terkait jenis makanan yang diberikan, sementara yang lainnya justru memberikan dukungan kepada Yulia untuk memviralkan isu ini.
“Ini bukan masalah harga jajanannya. tapi masalah gizi yg di beri . yg seharusnya petugas kesehatan memberi contoh jajanan yg sehat kepada masyarakat,” tulis @Sarah al Azhar
“Paketannya lebih baik telur, tempe, tahu, sayur, buah, murah kok, terus diajarin cara olahnya buat anak dan balita,” tulis @fitriany abbas
“Rapat nya makan bergiji,” tulis @iiiaac
“Di tempatku dapat bubur kacang hijau tapi bayar,” tulis @FitriNurjannah
“Banyak kepotong dri sono nya itu,” tulis @bayuaulia
“Didesaku biskuit buat ibu hamil ditimbun,” tulis@mawar
“Gimana ngk gitu kk, dana untuk stunting banyak potong-potong nyaa,” tulis @ini.aku012
“Up mba.. petugas gizi puskesmas perlu speak up,” tulis @nisayang
“Semoga sampai ke pak bupati kk,” tulis @bihun telur.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul: Viral Makanan Pencegah Stunting di Aceh Seharga Rp 500 Diprotes, Adakah Nilai Gizinya? (*)