Atas kejadian itu, para siswi kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya ke orang tua mereka.
Orang tua siswi pun tak terima dengan kejadian tersebut.
Pihak sekolah kemudian menggelar mediasi, sehari setelah kejadian atau tepatnya pada Kamis (24/8/2023).
Sebelum itu, EN didampingi kepala sekolah juga sempat mendatangi rumah sejumlah siswi untuk meminta maaf.
Dikatakan Harto, dalam mediasi itu semua pihak sepakat untuk berdamai.
"Sudah damai melalui mediasi pada tanggal 24 Agustus kemarin, orang tua siswi menyadari perilaku anaknya"
"Serta apa yang telah dilakukan Bu EN dan mereka semua (para orang tua) menerima."
"Tadi pembelajaran di sekolah juga sudah berlangsung normal seperti biasa, malah ada yang jadi petugas upacara," ungkap Harto, Senin (28/8/2023).
Artikel ini telah tayang di Tribun Trends.com dengan judul: Hanya gegara 19 Siswi Tak Pakai Ciput, Guru Botaki Rambut Muridnya, Damai, Kini Tak Boleh Mengajar
(*)