Ia mengaku tak mengungkap semua hal sedih tentang dirinya ke publik meski tahu akan banyak mendapat iba.
“Tapi hal-hal seperti itu buat apa aku kasih tahu ke orang. Apakah omongan mereka bisa ngasih solusi yang solutif?
Apakah omongan mereka bisa menghentikan proses hukum yang dijalani? Apakah omongan mereka bisa bayar lawyer yang mahal? Apakah omongan mereka bisa bayar sekolah yang mahal? Apakah omongan mereka bisa membuat pihak sana sadar kewajiban untuk anak harus dibayar tepat waktu?” ungkap Inara lagi.
Ia mengaku terpaksa mengungkap semua isi hatinya lantaran telah lama menahan diri.
“Hal seperti itu mana aku ungkap di hadapan orang banyak. Buat apa? Ngga solutif.
Akhirnya meledak kemarin itu karena sekian tahun aku tahan sendiri,” pungkasnya.
(*)