Find Us On Social Media :

Aksi Curanmor di Surabaya Digagalkan Warga hingga Kena Amuk Massa dan Berakhir Meregang Nyawa, Keluarga Pelaku Akui Ikhlas

By Grid., Kamis, 7 September 2023 | 10:49 WIB

Ilustrasi pencurian sepeda motor.

Grid.ID - Aksi main hakim sendiri terjadi di Surabaya usai warga berhasil menggagalkan aksi pencurian sepeda motor (curanmor).

Terduga pelaku curanmor yang beraksi di Jalan Kebondalem, Simokerto, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Selasa (5/9/2023) jadi korban amukan massa hingga meninggal dunia.

Hal ini dibenarkan salah satu warga yang menjadi saksi, Karmidi (49).

Ia mengungkap jika melihat keramaian sekitar pukul 16.00 WIB dan saat didatangi, ia melihat orang-orang sedang memukuli seorang pria.

"Katanya warga orang mau maling (sepeda motor) tapi ketahuan, terus dimassa itu. Ada dua (pelaku), tapi yang satu kabur," kata Karmidi, ketika ditemui di sekitar lokasi, Rabu (6/9/2023).

Kemudian, kata Karmidi, tak lama sejumlah anggota Polsek Simokerto datang ke lokasi kejadian.

Lalu, petugas membawa terduga pelaku yang tampak kondisinya sudah lemas tersebut.

"Polisi datang terus warga bubar, tapi tangannya (pelaku) langsung diborgol pas dibawa," jelasnya.

Sementara itu, salah satu keluarga terduga pelaku, Muhammad Sari, membenarkan peristiwa tersebut.

Dia mendapatkan informasi dari polisi bahwa kerabatnya meninggal.

Sari menyebut, berdasarkan keterangan polisi, kerabatnya sudah sesak nafas saat dibawa ke Polsek Simokerto.

Kemudian, terduga pelaku menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Soewandhie.

Baca Juga: INNALILLAHI, Tahanan di Banyumas Ini Tewas dalam Kondisi Penuh Luka, Keluarga Curiga hingga Minta Autopsi, Begini Kata Polisi!

"Dia punya riwayat sesak, paru-paru, kalau kena udara dingin itu memang kadang sesak, turun-temurun," kata Sari.

Selain itu, kata Sari, korban beberapa tahun yang lalu juga dirawat di rumah sakit di Madura.

Setelahnya, terduga pelaku curanmor tersebut sudah tidak pernah lagi menjalani perawatan.

"Masuk rumah sakit sekitar satu atau dua tahun lalu kalau enggak salah. Setelah itu sudah enggak, dia juga takut katanya (dicek kesehatanya)," ujar dia.

Dengan demikian, pihak keluarga korban memutuskan untuk tidak memperpanjang permasalahan tersebut.

Sebab, dia meyakini kerabatnya itu bersalah dan sudah mengikhlaskannya.

"Kami keluarga mengikhlaskan, mungkin takdirnya gitu. (Autopsi) enggak perlu, sudah," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pencuri Motor di Surabaya Tewas Dihakimi Massa, Keluarganya Ikhlas.

(*)