Find Us On Social Media :

Kriminolog Ungkap Dugaan Penyebab Kematian Ibu dan Anak di Depok, Singgung Soal Faktor Ekonomi Usai Kematian Ayah pada 2011

By Grid., Minggu, 10 September 2023 | 10:43 WIB

Penemuan Ibu dan Anak di Depok Sudah Jadi Tengkorak Bikin Geger, Tetangga Kira Lagi Healing ke Luar Negeri Padahal Sudah Tak Bernyawa di Rumah

Grid.id - Kasus penemuan kerangka ibu dan anak di Depok pada Kamis (7/9/2023) hingga kini masih menyimpan misteri.

Pasalnya, keduanya juga memilik kepribadian tertutup.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga pasangan ibu-anak yang ditemukan meninggal dalam kondisi tinggal kerangka tersebut, menutup diri dari dunia luar karena faktor ekonomi.

Adapun titik balik keluarga ini mulai menutup diri adalah saat suami dari Grace yang juga ayah kandung dari David meninggal dunia pada tahun 2011.

“Jadi, ketika bapaknya ini tidak ada, langsung kemudian ekonomi merosot drastis sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi,” ungkap Adrianus, Sabtu (9/9/2023).

“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar. Tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” lanjut Adrianus.

Serupa dengan kasus Kalideres Adrianus mengatakan, temuan jenazah Grace dan David serupa dengan kasus penemuan jasad empat anggota keluarga di Kalideres pada November 2022.

Menurut dia, ada kemungkinan ibu dan anak ini meninggal dunia karena penyakit yang wajar.

“Kemungkinan ada indikasi penyakit lalu kemudian mereka tidak berobat, tidak konsultasi ke dokter, lalu lama-lama tambah parah dan begitu kena serangan, mematikan,” imbuh Adrianus.

Baca Juga: Kejanggalan Rumah TKP Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Depok, Atap Roboh Sampai Tak Dialiri Listrik dan Gelap Gulita Selama Sebulan

Ketua RW setempat, Herry Meidjiantono mengatakan Grace dan David dikenal sebagai sosok yang jarang bergaul dengan warga di lingkungannya.

Bahkan, keduanya juga jarang kedatangan tamu dari luar, meskipun itu adalah keluarga sendiri.

Setiap hari, rumah mereka lebih banyak tertutup rapat.

Hal itu dapat diketahui dengan mudah.

Sebab, setiap tamu yang berkunjung ke perumahan, bakal dimintai kartu identitas, baik itu SIM atau KTP untuk ditukar dengan kartu akses masuk.

"Sejauh yang saya tahu tidak pernah ada tamu atau keluarga yang pernah berkunjung (ke rumah GAH)," kata Herry.

Ia menambahkan, saking tertutupnya GAH dan DAW, keduanya tidak pernah terlibat dalam berbagai acara sosial di kompleks tersebut.

"Kalau komunikasi, cuma terbatas simpel aja, misal dia kalau belanja ke warung sebelah itu dia cuma lewat gitu saja, enggak ada interaksi," sambung dia.

Putus kontak keluarga

Herry mengungkapkan, Grace memiliki seorang adik yang tinggal di Jakarta Barat.

Berdasarkan keterangan dari adik Grace kepada Herry, Grace terakhir kali berkomunikasi langsung dengan adiknya saat suaminya meninggal pada 2011 silam.

"Adiknya mengatakan, pada tahun 2011 itulah dia berinteraksi langsung dengan kakaknya. Keluarga sendiri seperti itu ya," lanjut Herry menyayangkan.

Baca Juga: Awalnya Kepo, Emak-emak Ini Malah Temukan Jasad Ibu dan Anak yang Mengering Setelah Sebulan Tak Kelihatan di Komplek

Berdasarkan catatan sekuriti perumahan, Grace dan David biasa pergi ke luar rumah menggunakan transportasi umum setiap hari Kamis.

Kendati demikian, pihak sekuriti tentu tidak tahu ke mana tujuan mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Faktor Ekonomi Diduga jadi Alasan Ibu-Anak yang Tewas di Depok Menutup Diri"

(*)