Find Us On Social Media :

Cuma Lulusan SMA, Pria Ini Nyamar Jadi Dokter di Klinik PHC Surabaya dan Digaji Rp 7 Juta per Bulan, Begini Siasatnya

By Grid., Rabu, 13 September 2023 | 18:00 WIB

Cuma Lulusan SMA, Pria Ini Nyamar Jadi Dokter di Klinik PHC Surabaya

Grid.ID - Kasus pria nyamar jadi dokter di klinik PHC Surabaya selama dua tahun kini tengah jadi sorotan.

Selama dua tahun beraksi jadi dokter gadungan, pria lulusan SMA ini bahkan mendapat gaji senilai Rp 7 juta tiap bulannya.

Ia berhasil membuat pihak klinik percaya bahwa dirinya merupakan pria lulusan fakultas kedokteran ternama.

Bagaimanakah siasatnya menipu banyak pihak selama ini?

Dan bagaimana pula nasibnya usai aksinya terbongkar sekarang?

Inilah Susanto, pria lulusan SMA yang menyamar jadi dokter gadungan di PT Pelindo Husada Citra (PHC).

Terbongkarnya aksi penipuan Susanto ini berawal saat perusahaan hendak mengurus perpanjangan kontrak kerja Santoso.

Bahkan, sebelum kasus ini terungkap Santoso rencananya akan mendapat kontrak.

Diketahui, Susanto sudah melakoni pekerjaan itu selama 2 tahun sebagai dokter klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu.

Dalam dua tahun itu, setiap bulannya ia menerima gaji Rp7 juta, ditambah tunjangan.

Baca Juga: Dijuluki Sebagai Duta Janda, Dokter Richard Lee Ternyata Diam-diam Sering Begini ke sang Istri: Aku Akan Tinggalin

Terungkapnya kasus ini bermula dua tahun lalu PT PHC membuka lowongan kerja dan merekrut pegawai secara online.

Rumah Sakit PHC Surabaya membuka lowongan pekerjaan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid.

Santoso tertarik melihat lowongan tersebut.

Trik lama untuk menipu digunakan kembali.

Untuk bisa mengisi formulir pendaftaran dia kemudian mencari dokter di media sosial Facebook.

Hingga pada akhirnya Santoso menemukan akun dr Anggi Yurikno, seorang dokter asal Bandung.

Lalu, semua identitas dokter yang asli itu dicuri oleh Santoso.

Kemudian digunakan untuk melamar kerja. Hasilnya, dokumen fiktif itu membuat Santoso diterima kerja.

Direktur Utama PT PHC dr Subardjo mengaku telah kecolongan.

Baca Juga: Verny Hasan Minta Tes DNA Ulang Denny Sumargo di RS Singapura, Dokter Forensik RSCM Ungkap Prediksi Hasilnya

"Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH."

"Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja."

Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat," ujar dr Subardjo, dilansir dari Tribunjatim.com.

Kasus ini pun bergulir di meja hijau. Santoso sekarang tengah diadili di Pengadilan Negeri Surabaya.

PT PHC berharap kasus tersebut bisa dijadikan pelajaran.

Terutama bagi perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja, ada baiknya teliti memeriksa dokumen-dokumen pelamar kerja.

Sosok Susanto

Susanto diketahui pernah dipenjara pada tahun 2011 karena menjadi dokter gadungan di beberapa rumah sakit di Kalimantan, tidak membuatnya jera.

Diketahui jika Santoso merupakan pria yang hanya menempuh pendidikan sampai ke jenjang SMA.

Namun dengan akal liciknya, Santoso berhasil menipu banyak orang hingga membuatnya mendapat pekerjaan sebagai dokter.

Baca Juga: Dokter Tampan ini Meninggal Dunia Setahun Setelah Divonis Penyakit Kronis, Sempat Ingatkan Bahaya Mi Instan dan Telur Puyuh

Susanto memalsukan lampiran CV yang berisikan Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk, dan Sertifikat Hiperkes. Semua itu didapatkannya dari internet.

Susanto kemudian lolos dan dipekerjakan sebagai dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic.

Dia bertugas di Klinic K3 PT Pertamina EP IV Cepu per tanggal 15 Juni 2020 sampai tanggal 31 Desember 2022.

Susanto mengaku mendapat upah hingga Rp 7,5 juta per bulan plus tunjangan.

Akibat ulah Susanto, Rumah Sakit PHC Surabaya merugi hingga Rp 262 juta.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul TERBONGKARNYA Pria Lulusan SMA Jadi Dokter di Klinik PHC Surabaya, Digaji Rp 7 Juta, Praktik 2 Tahun

(*)