Grid.ID - Memilih seorang pemimpin harus didasari banyak hal, mulai dari rekam jejak hingga gagasan yang ditawarkan bagi kemakmuran bangsa Indonesia ke depan.
Namun, untuk sampai ke sana, perlu dilihat pula sejauh mana calon pemimpin itu terbukti pernah menghadapi berbagai ujian dan tantangan yang pernah dialami bangsa.
Hal ini penting karena tantangan ke depan tidaklah mudah.
Seperti pada buku setebal lebih dari 370 halaman berjudul Hitam Putih Ganjar, diulas seluk-beluk dan rekam jejak Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah.
Buku dengan sampul berwarna hitam dan putih, dengan wajah Ganjar tampak samping, itu dibahas dalam acara Bedah Buku Hitam Putih Ganjar di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Buku itu diulas oleh sejarawan Asvi Warman Adam, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Agung Firman Sampurna, dan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, pengamat politik Fachry Ali, ahli ideologi nasional Sudhamek AWS, dan psikolog Hanna Rahmi.
Ganjar yang baru saja mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah ini merupakan salah satu dari tiga bakal capres yang mencuat ke publik.
Sebagai bakal capres, Ganjar didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Partai Hanura.
Dua bakal capres lainnya adalah Anies Rasyid Baswedan dan Prabowo Subianto. Anies, mantan Gubernur DKI Jakarta, didukung Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Adapun Prabowo yang sampai saat ini menjabat Menteri Pertahanan didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, dan Partai Gelora.
Rekam jejak kepemimpinan Anies ataupun Prabowo juga pernah dibukukan.