Grid.ID - Video detik-detik bendungan besar di Libya jebol hingga menyapu puluhan ribu orang viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, terdengar suara gemuruh air yang dalam hitungan detik menyapu seluruh area.
Diperkirakan 20 ribu nyawa orang melayang dalam bencana banjir bandang akibat bendungan jebol ini.
Melansir dari Dailymail, rekaman tersebut, diyakini diambil di Derna pada hari Senin.
Yang mana menunjukkan air banjir mengguyur jalan sebelum sekitar 20 mobil dan sejumlah puing tersapu dalam kekacauan tersebut.
Kondisi tenang terlihat di awal video, namun setelah 25 detik, gerombolan kendaraan datang bergemuruh di jalan.
Hal ini terjadi ketika para pejabat kemarin memperingatkan bahwa jumlah korban tewas akibat bencana banjir bisa mencapai 20.000 orang.
Ribuan korban telah dikuburkan di kuburan massal di kota pelabuhan Derna, di tengah klaim bahwa banyak korban bisa diselamatkan dengan sistem peringatan yang lebih baik.
Bulan Sabit Merah Libya tadi malam mengatakan jumlah korban tewas di kota itu telah melonjak menjadi 11.300, dan ratusan lainnya dipastikan tewas di seluruh Libya timur.
Tim pencari terus menjelajahi daerah tersebut setelah Badai Daniel menyebabkan banjir dahsyat di banyak kota di bagian timur pada Minggu malam.
Warga Derna mengatakan mereka mendengar ledakan keras saat dua bendungan di pinggiran kota tersebut runtuh.
Air banjir kemudian menyapu Wadi Derna, yakni sebuah lembah yang membelah kota, meruntuhkan bangunan-bangunan dan menghanyutkan orang-orang ke laut.
Menurut laporan media lokal, bendungan yang runtuh, dibangun pada tahun 1970an, tidak dirawat selama bertahun-tahun.
Banjir telah menyebabkan sedikitnya 30.000 orang di Derna mengungsi.
Menurut Organisasi Migrasi Internasional PBB, dan beberapa ribu lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka di kota-kota timur lainnya.
Lebih dari 3.000 jenazah telah dimakamkan kemarin pagi, sementara 2.000 jenazah lainnya masih diproses, sebagian besar korban tewas dikuburkan di kuburan massal di luar Derna.
Daerah lain yang terkena dampak termasuk kota Bayda, Susa, Um Razaz dan Marj, yang kehilangan jiwa sekitar 170 orang.
Korban tewas di Libya timur termasuk sedikitnya 84 warga Mesir, media Libya juga mengatakan puluhan migran Sudan tewas dalam bencana tersebut.
Menurut Ossama Ali, juru bicara pusat ambulans di Libya timur, ribuan orang masih dilaporkan hilang.
Walikota Derna Abdel Moneim al-Ghaithi mengatakan penghitungan akhir orang hilang di kota itu bisa mencapai 20.000, berdasarkan jumlah lingkungan yang tersapu banjir.
Petteri Taalas, kepala Organisasi Meteorologi Dunia PBB, mengatakan bahwa dengan sistem peringatan dini dan manajemen darurat yang tepat dapat menghindari sebagian besarnya korban jiwa.
Dia mengatakan lembaga-lembaga tersebut tidak berfungsi secara normal, dan upaya untuk membantu mereformasi sistem meteorologi Libya terhambat oleh ancaman keamanan.
Libya terpecah belah oleh pemerintahan yang bersaing, yaitu satu di timur, satu lagi di barat, salah satu dampaknya adalah pengabaian infrastruktur.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Video Mengerikan Jebolnya Bendungan di Libya, Air Bergemuruh, Menyapu 20 Ribu Orang Hingga Tewas
(*)