Grid.ID - Komika Bintang Emon beri sindiran pedas soal insiden kebakaran di Gunung Bromo.
Bintang Emon geram lantaran tersangka kebakaran di Bromo justru niat tuntut pengelola.
Bintang Emon pun layangkan kritikan tajam hingga bikin netizen ngakak.
Lantas seperti apa sindiran pedas Bintang Emon?
Seperti diketahui, baru-baru ini publik digegerkan dengan insiden kebakaran di Gunung Bromo.
Polisi pun telah menetapkan satu tersangka yakni Manajer wedding organizer (WO) berinisial AWEW (41).
Namun siapa sangka, tersangka itu justru menuntut balik Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Dilansir dari TribunJateng.com, Mustadji, kuasa hukum tersangka berpendapat petugas juga bersalah dalam insiden ini.
“Saya juga akan melaporkan balik petugas TNBTS karena tidak memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, yaitu wisatawan,” ujar Mustadji.
Mustadji menyebut, petugas terkesan melakukan pembiaran dan hanya mengambil uang karcis saja.
Ia menambahkan, petugas tidak pernah mengontrol dan mengecek bawaan wisatawan.
Baca Juga: Curhat Komika Bintang Emon, Rigen, dan Dodit yang Alami Kulit Kusam Hingga Tuai Pro Kontra
Geram dengan kabar itu, komika Bintang Emon langsung beri sindiran menohok.
Bintang berpendapat, tersangka harusnya minta maaf dan tidak menyalahkan petugas.
Apalagi, pengelola Gunung Bromo sudah mati-matian memadamkan api.
"Harusnya ya udah minta maaf, udah diem," kata Bintang dikutip dari akun Instagram @bintangemon pada (17/09/2023).
"Ini malah ditambah, nyalahin petugasnya. Itu petugasnya udah padamin, udah sesek gara-gara..., masih aja disalahin," kata Bintang.
Bintang pun menyisipkan lawakan di kritikan tajamnya.
"Kalau mau nyalahin, nyalahin yang lain. Nyalahin angin kek," ucap Bintang.
Ia lantas menyinggung soal common sense atau logika dasar yang harus dimiliki manusia.
Tanpa aturan tertulis, manusia harusnya sudah tahu hal apa yang harus dilakukan agar tidak menimbulkan bahaya.
"Kenapa enggak ada peraturan tertulis, kenapa enggak dicek pas masuk, kenapa enggak ditemenin sama petugasnya sampai dalam."
"Karena selama ini yang main ke sana punya logika dasar, punya common senses."
"Tumpukan super duper kering, jangan kena api, kebakaran dia," ujarnya.
Bintang pun memberi contoh soal pentingnya manusia punya logika dasar.
"Sama kayak tangan kita, basah, jangan cabut colokan, kesetrum," ujarnya lagi.
"Sama kayak kita nyeberang, enggak ada aturan wajib harus tengok kanan kiri. Tapi logika dasarnya begitu," tutur Bintang.
"Mungkin masnya kalau nyebrang ngebut, lari, jadi pas ketabrak nuntut pemerintah.
"Kenapa enggak dibikin peraturan, kenapa enggak ada petugas Dishub yang temenin saya," imbuhnya.
Ia pun menyebut perilaku tersangka itu lah yang membuat lahirnya banyak aturan tidak penting di Indonesia.
Hal itu karena tersamhla tidak memiliki common sense dan justru menyalahkan orang lain.
"Logika dasar wajib banget dimiliki manusia. Yang gue gondok, ini titik awal aturan ribet ini."
"Mungkin kita ngerasa di Indonesia banyak aturan ribet yang dibeberapa titik wajar banget nyogok, ini awal mulanya."
"Ada kebodohan yang harus ditanggulangi oleh peraturan-peraturan," pungkasnya.
(*)