Laporan wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) mendatangi Lembaga Sensor Film (LSF) untuk mengadukan film garapan Syakir Daulay, Imam Tanpa Makmum.
Sebelum melakukan langkah ini, PB SEMMI mengaku telah menegur Syakir Daulay atas unggahan parodi proklamasi di akun Instagam-nya..
"Kami sudah lakukan upaya komunikasi perkembangan zaman digitalisasi, ya ikut berkomentar di Instagram-nya," kata Gurun Arisastra, Ketua Bidang Hukum dan HAM PB SEMMI saat Grid.ID jumpai di kantor Lembaga Sensor Film kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/9/2023).
"Di situ kami meminta Syakir minta maaf pada seluruh masyarakat Indonesia dan berharap tayangan video itu tidak dipublikasikan dan tidak dimasukkan ke dalam film Imam Tanpa Makmum," lanjutnya.
Kendati demikian, pihak Syakir Daulay sama sekali tidak menggubris hal tersebut.
"Namun peringatan dari kami untuk mendesak itu tidak digubris oleh Syakir, diabaikan."
"Hanya dikomentari oleh anak-anak muda Indonesia. Artinya sikap kami sudah lakukan itu, bahkan sudah ada 2 minggu kami berkomentar, namun tidak ada klarifikasi dari Syakir," jelas Gurun.
Sebelumnya PB SEMMI mendatangi LSF untuk mengadukan guna mencegah parodi pembacaan teks proklamasi oleh Syakir Daulay menjadi bagian dari film.
Akan tetapi, pihak LSF menegaskan bahwa unggahan tersebut hanyalah bagian dari promosi film semata.
Baca Juga: PB SEMMI Adukan Film 'Imam Tanpa Makmum' Garapan Syakir Daulay ke LSF, Ajukan Izin Film Dicabut
"Ada iklan promosi yang dibuat sendiri tapi berbeda dengan materi yang disensorkan LSF," kata Nasrullah, Ketua Komisi 1 Bidang Penyensoran Lembaga Sensor Film.