Find Us On Social Media :

5 Fakta Virus Nipah, Begini Cara Penularan dan Gejala yang Harus Diwaspadai

By Grid., Selasa, 19 September 2023 | 08:49 WIB

ilustrasi pemeriksaan kesehatan

Grid.ID - Baru saja pandemi Covid-19 berlalu, di India kembali muncul wabah bernama virus Nipah.

Virus Nipah sendiri merupakan penyakit yang isa ditularkan hewan pada manusia.

Total hingga 75 persen dari mereka yang terinfeksi virus Nipah meninggal akibat penyakit ini.

Simak beberapa fakta tentang virus nipah seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com berikut ini.

1. Apa itu Virus Nipah?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut infeksi virus Nipah adalah penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan seperti babi dan kelelawar buah ke manusia.

Virus ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi, dan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

Wabahnya terjadi hampir setiap tahun di beberapa negara Asia, terutama Bangladesh dan India.

Virus Nipah masuk dalam daftar WHO sebagai salah satu dari beberapa penyakit yang layak mendapatkan prioritas penelitian, karena potensinya bisa menyebabkan epidemi global.

Baca Juga: Kocak, Rekan Duet RM BTS Ini Ikut Terkena Virus 'Kamu Nanya?' Alif Cepmek Setibanya di Jakarta

2. Awal Ditemukan

Wabah Nipah pertama menewaskan lebih dari 100 orang di Malaysia dan mendorong pemusnahan satu juta ekor babi sebagai upaya untuk membasmi virus tersebut.

Virus ini dinamai sesuai dengan nama desa tempat virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1999.

Virus ini juga menyebar ke Singapura.

Di negara ini terdapat 11 kasus, dan satu kematian di antara para pekerja rumah jagal yang bersentuhan dengan babi-babi yang diimpor dari Malaysia.

3. Penularan virus Nipah

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, Virus NiV yang diidentifikasi dalam wabah tersebut tampaknya pertama kali ditularkan dari kelelawar ke babi, dengan penyebaran selanjutnya dalam populasi babi.

Kemudian, individu yang bekerja dekat dengan babi yang terinfeksi mulai mengalami penyakit.

Pada wabah Nipah tersebut, tidak ada laporan penularan dari manusia ke manusia.

Baca Juga: Anak Bungsu Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian Masuk Rumah Sakit Gegara Virus, Begini Kondisinya

Kendati demikian, penularan virus Nipah dari manusia ke manusia secara rutin dilaporkan di Bangladesh dan India.

Kejadian ini terjadi paling sering dalam lingkungan keluarga dan pada individu yang merawat pasien yang terinfeksi NiV.

Selain itu, penularan virus Nipah juga terjadi melalui paparan produk makanan yang terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi, seperti konsumsi getah kurma mentah atau buah yang telah terkontaminasi oleh air liur atau urin dari kelelawar yang terinfeksi.

4. Ditemukan di India

Virus Nipah menular dengan cepat di Kerala, India.

Studi mengungkapkan 40 persen penularan virus ini terjadi pada manusia.

Baru-baru ini, dilaporkan virus Nipah telah menginfeksi sejumlah warga di negara bagian Kerala, India Selatan.

Hingga saat ini, infeksi virus tersebut sudah merenggut dua nyawa dan menginfeksi enam orang, seperti yang dilansir oleh Reuters pada Senin (18/9/2023).

Pemerintah India telah memberlakukan lockdown setelah munculnya wabah Nipah yang menyebabkan kematian warganya.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Polwan Bawa Virus Positif Ini di Kepolisian, Ruben Sampai Ikut Mengaji

Sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya di Kozhikode, Kerala, diinstruksikan untuk tetap tutup hingga 24 September.

5. Gejala virus Nipah

Gejala Virus Nipah pada manusia mulai dari yang tidak bergejala hingga infeksi saluran pernapasan akut (ringan, berat), sampai ensefalitis (pembengkakan otak) yang fatal.

Orang yang terinfeksi sering kali mengalami gejala-gejala yang meliputi demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan sakit tenggorokan.

Hal ini dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan radang otak (Ensefalitis) akut.

Beberapa orang juga dapat mengalami pneumonia atipikal dan masalah pernapasan yang parah, termasuk gangguan pernapasan akut.

Ensefalitis dan kejang terjadi pada kasus yang parah, dapat berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Semoga informasi tentang virus Nipah di atas bisa menambah wawasanmu dan lebih waspada menjaga kesehatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Virus Nipah Berbahaya?"

(*)