Saat itulah, Umi Pipik nampaknya mendengar akan ada tukang sayur yang lewat.
Ia pun segera memanggil ART di rumahnya.
"Bi, ada tukang sayur," kata Umi Pipik memanggil pembantunya.
Namun, dari dalam rumah tidak terdengar sahutan sama sekali.
Tidak ada juga ART-nya yang datang menghampiri.
"Tukang sayur, coba dilihat tukang sayur," kata Umi Pipik lagi dengan nada sabar.
ART-nya masih juga tidak menyahut panggilan Umi Pipik.
Namun, di sinilah sifat asli Umi Pipik terbongkar.
Ia sama sekali tidak marah.
Melainkan masih terus dengan sabar memanggil ART-nya.