Keluarga dan pendamping sudah melaporkan kejadian ini ke Majelis Krama Desa (MKD).
Mediasi antara keluarga korban dan calo TKI untuk meminta pertanggungjawaban juga sudah dilakukan, tetapi menemui jalan buntu.
Lapor ke Polda NTB
Sebelumnya, Pendamping Buruh Migran, Novita Sari mengatakan, korban BD mengalami jatuh di bandara dan menjalani pembedahan besar akibat pecah pembuluh darah.
Informasi ini diperoleh dari calo TKI yang memberangkatkan korban. Novita mengatakan korban BD belum sempat bekerja, karena kecelakaan terjadi saat korban hendak menuju ke negara penempatan.
"Dari informasi yang kita dapatkan kecelakaan terjadi saat korban berada di bandara Riyadh," kata Novita.
Saat kejadian, BD disebut tidak sadarkan diri dan dirawat di ruang NICU selama berbulan-bulan.
Selama proses operasi dan perawatan medis dilakukan, keluarga sama sekali tidak mendapatkan kabar apa pun.
Selang tiga bulan setelah korban diduga jatuh di bandara Riyadh, baru ada informasi ke rumah keluarga bahwa BD akan dipulangkan karena sakit.
Saat ini, BD telah melaporkan dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Polda NTB.
Dengan memakai kursi roda, korban BD didampingi keluarga, kepala desa, LBH dan pendamping perlindungan buruh migran, melapor ke Ditreskrimum Polda NTB.