Ditambah lagi, kini Chef Juna merasa banyak orang yang menjadi vlog vlogger atau food blogger tak jelas latar belakangnya.
"Konkretnya adalah, food blogger terutama mereka-mereka yang tidak jelas latar belakangnya," ujar Chef Juna.
Akan tetapi tetap nekat membuat konten di media sosial dan meriew setiap makanan yang ditemuinya dengan asal-asalan.
"Who the f**k are you analyze our food when you don't know sh*t dan lain sebagainya," tambah Chef Juna.
Padahal, zaman dahulu contohnya di Amerika Serikat, seorang food blogger hadir karena dihire oleh pakar yang berpengalaman di bidangnya.
"Zaman dulu di Amerika, food blogger beneran di hire surat kabar, majalah ternama, itu bener di hire oleh orang-orang yang ngerti, yang expert," beber Chef Juna.
Sontak saja, hal tersebut berbanding terbalik dengan tren sekarang, terutama di Indonesia.
Yakni dimana banyak yang food vlogger asal bicara dan meng-rate makanan seenaknya.
Tanpa tahu pengorbanan yang dilakukan orang pembuat makanan tersebut hingga menjualnya.
"Tapi zaman sekarang, karena dengan media sosial, mereka bisa ngoceh ngalur ngidul.