Grid.ID - Belakangan, publik tengah dihebohkan dengan perseteruan sosok Farida Nurhan dan Codeblu.
Dimana keduanya diketahui kerap membuat konten untuk meriew makanan.
Atau biasanya dikenal dengan food vlogger.
Namun jauh sebelum itu, pernah juga muncul sosok yang mengaku food vlogger tetapi bermasalah dengan konten yang dibuatnya.
Yakni terkait minta makanan gratis sebagai imbalan atas review yang dilakukannya.
Hingga ada yang memberikan rating buruk seenak jidat yang mengancam para pemilik usaha makanan maupun minuman.
Menanggapi hal tersebut, baru-baru inbi beredar video tatkala Chef Juna Rorimpandey atau akrab disapa Chef Juna saat mengulas terkait keberadaan food vlogger.
Chef Juna sendiri selama ini dikenal sebagai chef yang mumpuni dan juri di ajang kompetisi memasak, MasterChef Indonesia.
Melansir dari postingan Instagram salah satu akun gosip yang diunggah Rabu (27/9/2023), Chef Juna menyebut bahwa adanya food vlogger justru merusak profesi chef. "Dunia kami chef atau fnb industri sudah sedikit ternodai dengan banyaknya orang-orang yang sok jadi foodie," kata Juna dalam video Musemediaid yang diunggah ulang.
Apalagi jika food vlogger tersebut terkesan asal alias sok tahu tanpa memiliki kredibilitas.
"Food blogger yang sotoy dan lain sebagainya, itu ngerusak hidup kita, ngerusak profesi kita, establishment," imbuh Chef Juna.
Ditambah lagi, kini Chef Juna merasa banyak orang yang menjadi vlog vlogger atau food blogger tak jelas latar belakangnya.
"Konkretnya adalah, food blogger terutama mereka-mereka yang tidak jelas latar belakangnya," ujar Chef Juna.
Akan tetapi tetap nekat membuat konten di media sosial dan meriew setiap makanan yang ditemuinya dengan asal-asalan.
"Who the f**k are you analyze our food when you don't know sh*t dan lain sebagainya," tambah Chef Juna.
Padahal, zaman dahulu contohnya di Amerika Serikat, seorang food blogger hadir karena dihire oleh pakar yang berpengalaman di bidangnya.
"Zaman dulu di Amerika, food blogger beneran di hire surat kabar, majalah ternama, itu bener di hire oleh orang-orang yang ngerti, yang expert," beber Chef Juna.
Sontak saja, hal tersebut berbanding terbalik dengan tren sekarang, terutama di Indonesia.
Yakni dimana banyak yang food vlogger asal bicara dan meng-rate makanan seenaknya.
Tanpa tahu pengorbanan yang dilakukan orang pembuat makanan tersebut hingga menjualnya.
"Tapi zaman sekarang, karena dengan media sosial, mereka bisa ngoceh ngalur ngidul.
Mereka nge-rate makanan kita, yang mereka tidak tahu kita banting tulang setengah mam**s dan pengorbanan banyak," ungkap Chef Juna lagi.
Lebih lanjut, Chef Juna juga mengatakan bahwa food blogger memang kerap diminta datang untuk menulis yang bagus-bagus dari sebuah makanan.
"Dan mohon maaf, yang namanya food blogger itu bayaran semua, mereka dibayar untuk datang dan nulis yang bagus-bagus," ucap Chef Juna.
"Lo bukan memang passion lo begitu dan nyari nama dari situ atau memajukan dunia fnb di negara ini, enggak. Ini mah bayaran semua, (makanya) tulisannya bagus," imbuhnya.
Sementara itu, video pendapat Chef Juna tersebut sebenarnya telah diunggah dua tahun lalu.
Akan tetapi mendadak viral di media sosial di tengah perseteruan antara food vlogger Farida Nurhan dan Codeblu.
(*)