Masalah pada kelenjar ini akan mengganggu proses metabolisme dan dapat berimbas pada meningkatnya sejumlah risiko penyakit. Potensi gangguan fungsi tiroid sendiri terjadi akibat kandungan goitrogen, zat yang ada dalam kacang kedelai.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan, asupan kedelai, termasuk olahannya seperti tempe, dalam jumlah sedang tidak banyak berpengaruh pada fungsi tiroid.
Kendati demikian, sebagai pencegahan, penderita gangguan tiroid sebaiknya mulai membatasi asupan makan tempe.
3. Ketidakseimbangan hormon
Dikutip dari laman Stylecraze, efek samping tempe berikutnya dapat berasal dari kandungan isoflavon.
Isoflavon adalah fitonutrien atau senyawa khas tumbuhan yang banyak ditemukan pada kacang kedelai dan legum.
Senyawa ini berpotensi menyebabkan aktivitas estrogen alami dalam tubuh menjadi kurang efektif, sehingga memicu ketidakseimbangan hormon.
4. Memperburuk asam urat
Tempe terbuat dari fermentasi kacang kedelai dengan bantuan beberapa jenis kapang Rhizopus atau kerap disebut ragi tempe.
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (9/4/2023), bahan utama tempe ini merupakan kelompok kacang-kacangan, makanan dengan kandungan purin cukup tinggi.
Meski berpotensi memicu serangan asam urat atau gout, efek tempe tak seburuk yang dihasilkan makanan tinggi purin lain, seperti jeroan dan makanan laut.
Namun, seseorang dengan kadar asam urat di atas 10 miligram per desiliter (mg/dL) tetap harus mengurangi konsumsi kacang-kacangan, termasuk kedelai dan olahannya.