"Sebab pernah berkata pada rekannya kalau jatuh dari lantai empat mati apa tidak, sehingga dugaan korban bunuh diri karena depresi dengan lompat dari lantai empat dan membentur genting dan lantai konblok,"lanjutnya.
Korban mengalami luka pada kepala bagian belakang, luka dalam, patah kaki kiri bagian bawah, lecet lecet pada kaki dan tangan.
Berdasar penuturan saksi, Talkis Nurdiyanto, saat itu tengah mengerjakan tugasnya di lantai dasar gedung tersebut.
Lantas, ia mendengar suara sesuatu terjatuh kemudian mengetahui korban dalam posisi tertelungkup, tidak ada respon.
Setelah itu Talkis, meminta bantuan Sugeng, yang merupakan cleaning service di gedung tersebut, untuk memindahkan korban diatas meja ruang belajar bersama lantai dasar gedung.
Satpam gedung tersebut, Irwan, berusaha menelpon ambulance. Namun karena tidak datang-datang maka bersama Talkis, berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit dengan menggunakan mobil miliknya.
Setibanya di RS PKU Gamping, saat dilakukan pemeriksaan denyut nadi masih ada namun selang 10 korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Terpisah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMY Faris Al-Fadhat mengungkapkan bahwa SM memiliki riwayat gangguan mental, yang diduga menjadi pemicu untuk mengakhiri hidupnya.
"Almarhumah memiliki riwayat psikiater sebelum masuk UMY dan di UMY juga sudah kami tangani melalui psikolog kami. Jadi sebelumnya yang bersangkutan memiliki riwayat gangguan mental," jelasnya.
Foto Syurnya Beredar di Medsos, Siswi SMA TTU Nekat Akhiri Hidup, Ternyata Disebar Teman Sekelas!