Find Us On Social Media :

Minta Keadilan, Istri Kru Tersangka Film Porno Khawatirkan Mental Anak: Takutnya Jadi Dibully

By Ragillita Desyaningrum, Kamis, 5 Oktober 2023 | 10:29 WIB

Intan dan Bianca dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2023).

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID - Intan dan Bianca, istri-istri dari dua kru tersangka film porno mengaku mengkhawatirkan kondisi psikis anak-anak mereka.

Apalagi setelah beredar video penggeledahan di rumah yang membuat anak-anak merasa terpukul.

Intan yang memiliki satu anak khawatir anaknya nanti akan menjadi korban perundungan di sekolah dan di lingkungan.

“Anak saya kan sudah sekolah ya. Jadi untuk psikis dia, untuk mental dia, kan berita dimana-mana seliweran. Jadi saya takutnya jadi dibully di lingkungan sekolahnya, lingkungan kontrakan. Apalagi sempat tayang video penggeledahan kan, pengambilan barang bukti,” kata Intan ketika menggelar konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2023).

Selain itu, Intan dan Bianca juga meminta keadilan dari pihak kepolisian untuk suami-suaminya.

Mereka tak terima jika suaminya dijadikan tersangka bersama Irwansyah, pemilik rumah produksi film porno.

Padahal, suami-suami mereka hanyalah seorang karyawan yang terjebak dalam proyek produksi film porno.

Intan juga mengungkapkan bahwa suaminya hanya mendapatkan upah atau gaji bulanan tanpa keuntungan atau tambahan apapun.

Karena itulah Intan merasa tidak adil karena suaminya disamakan oleh Irwansyah yang merupakan otak dari produksi film porno ini.

"Nggak ada insentif, nggak ada bonus, pure gaji. Nggak ada tambahan apapun. Makanya saya merasa nggak adil karena yang menerima keuntungan sama yang sekadar bekerja kok sama. Merasa nggak adil aja," ucap Intan.

Baik Intan maupun Bianca mengaku telah mengajukan penangguhan penahanan untuk suami mereka.

Baca Juga: Dijebak, Istri Dua Kru Tersangka Film Porno Minta Keadilan untuk Suami: Mereka Tulang Punggung

Keduanya berharap suami mereka dapat dibebaskan sehingga bisa kembali bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga.

“Saya nggak bisa bekerja karena untuk bayar pengasuh kan lebih mahal dibanding gaji yang saya dapat,” beber Intan.

“Mudah-mudahan pihak kepolisian lebih adil lagi dan penangguhan kami juga diizinkan, dikabulkan, supaya suami-suami kita bisa dibebaskan dan yang dihukum otak di balik ini semua aja,” pungkasnya.

(*)