"Tangannya begitu erat memeluk saya," kata Ardiansyah kepada TribunJabar.id, Rabu (4/10/2023).
Ardiasnyah mengatakan, saat di ruang bersalin, dia masih bisa mengobrol dengan istrinya.
Istirnya yang merupakan guru PNS di Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang itu bahkan tampak begitu sehat sebelum akhirnya melemah akibat rasa sakit yang teramat.
"Bahkan ngobrol pengen pepaya, dikasih. Teh manis ya disuapin, ngobrol," lanjut Ardiansyah.
"Saya berpaling mau ambil minum, pas berpaling lagi ke istri, dia sudah pingsan," katanya.
Ardiasnyah yang merupakan guru di SDN Nanjungmekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung itu memerinci lima wasiat itu.
1. Jaga dek Zia (anaknya yang pertama).
2. Solat lima waktu.
3. Bangun subuh jangan terlambat.
4. Ngajar yang benar.
5. Tidak boleh nikah sebelum dek Zia nikah.
Baca Juga: Ikutan Tren TikTok, 11 Bocah SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Begini Nasib Mereka Sekarang
"Saya terima bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, tapi (meninggalnya Mamay dan bayinya) ini kelalaian, seharusnya bisa diantisipasi," kata Ardiansyah.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 5 Wasiat Mamay Ibu di Sumedang yang Meninggal bersama Jabang Bayinya
(*)