Grid.ID - Sempat viral seorang ibu asal Solo yang menangis meratapi uangnya yang ikut terbakar saat musibah kebakaran.
Ibu tersebut menangis memperlihatkan tumpukan uangnya dalam kantong kresek hitam yang hangus terbakar.
Mendengar kabar tersebut Bank Indonesia langsung turun tangan.
Diketahui ibu bernama Soud tersebut ikut menjadi korban kebakaran di kawasan Joyosudiran Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (3/10/2023).
Rekaman video ibu Soud terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Tampak dalam rekaman tersebut memperlihatkan wanita tersebut menangis tersedu-sedu.
Di hadapannya tampak segepok uang yang telah hangus terbakar.
"Uang dapat arisan. (Totalnya) Rp 11 juta ini," katanya sambil menunjuk uang miliknya.
Belakangan diketahui, wanita dalam video tersebut bernama Soud binti Abdul Kadir Al Jufri.
Ia merupakan korban kebakaran yang terjadi di kawasan Joyosudiran Pasar Kliwon, Kota Solo pada Selasa (3/10/2023).
Keponakan Soud, Ahmad Faqih membenarkan tantenya itu telah kehilangan uang akibat musibah kebakaran ini.
Baca Juga: Nasib Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu yang Kebakaran, Menolak Turun karena Alasan Ini
Berdasarkan informasi yang ada, jumlah uang yang terbakar mencapai Rp 20 juta.
Ahmad mengaku, keluarganya sedih lantaran uang tersebut tidak bisa ditukarkan.
"Ndak ada (yang bisa ditukar). Ya udah pasti kecewa. Sedih hati. Cuma harus tabah harus nerima," kata, dikutip dari TribunSolo.com.
Ahmad melanjutkan, uang-uang tersebut dikumpulkan Soud lewat bisnis jual kain di Pasar Klewer.
Saat kejadian, uang disimpan di dalam lemari.
"Lemarinya kebakar ludes. Kita menyelamatkan diri. Harta benda kita pasrahkan saja. Yang penting nyawa," tambah dia.
Kini, Soud bersama keluarga terpaksa menumpang di rumah saudara.
Unggahan tersebut menjadi viral dan diketahui oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Solo, Jawa Tengah.
Plt. Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Bimala mengaku, segera turun tangan mencari keberadaan Soud.
"Jadi sebetulnya kami dapat berita itu karena ini musibah. Kami prihatin dan ikut membantu agar korban tidak terlalu down,” katanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Baca Juga: Hasil Rekaman 4 CCTV di TKP, Gerak-gerik Anak TNI AU Sebelum Tewas Terbakar di Lanud Halim Terungkap
“Teman-teman sudah mencari ke rumah beliau," imbuhnya.
Singkat cerita, lanjut Bimala, BI mengajak Soud pergi ke kantor Bank Indonesia sembari membawa uang miliknya.
Uang yang hangus diteliti satu per satu untuk melihat kondisinya.
"Setelah diteliti keasliannya Rp 9.150.000. Meskipun Bu Soud mengatakan membawa Rp 8 juta. Ternyata diteliti Rp 9.150.000," tambah Bimala.
Bimala kemudian merincikan, sekitar separuh uang milik Soud yang bisa ditukar.
Sesuai peraturan BI, uang rusak harus utuh dua pertiga bagian agar bisa dapat penggantinya.
Bima menegaskan, pihaknya siap membantu mempermudah penukaran uang milik Soud.
Pihaknya berusaha memberikan pelayanan khusus karena yang bersangkutan merupakan korban bencana.
"Kami tunggu karena sifatnya musibah. Ini urgent karena beliau korban. Tadi juga sudah diserahkan di kantor. Yang teridentifikasi Rp 9.150.000," jelasnya.
Untungnya, Soud menyimpan uang dalam tumpukan yang rapi sehingga memudahkan petugas mengidentifikasi uang tersebut meski sudah dalam keadaan hangus.
"Alhamdulillah menumpuk uang dengan rapi sehingga kami mudah. Meskipun di pinggir-pinggirnya terbakar," terang Bimala.
Seperti telah diketahui, uang yang bisa ditukar dalam kondisi rusak harus tersisa setidaknya dua pertiga di tiap lembar.
Uang milik Soud hampir separuhnya masih memenuhi kriteria ini.
"Kami lihat satu-satu kalau sudah hangus semua tidak bisa. Best effort-nya segitu. Sebetulnya harus dua pertiga. Satu jam prosesnya," jelas Bimala.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ibu di Solo Nangis Uang Segepok Hangus Terbakar, Bank Indonesia Turun Tangan: Akhirnya Tersenyum
(*)