Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Kisah persalinan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang mengharukan jadi sorotan publik.
Dilansir Grid.ID dari Tribun-Medan.com pada Jumat (6/10/2023), Biudan Shabira Balqis mengungkap pengalamannya membantu persalinan ibu ODGJ.
Unggahan Bidan Balqis pun menuai views sebanyak 120 ribu kali sejak diuggah di akun Tiktok pribadinya.
Bidan Balqis mengungkap bahwa ibu ODGJ ini kerap terlihat di pasar.
Sebelum bersalin, Bidan Balqis dan rekan-rekannya memandikan dan membersihkan ibu ODGJ ini.
Saat dimandikan ODGJ ini tertawa-tawa dan berteriak-teriak.
"Aku pernah nolongin lahiran ODGJ di pasar," tulis Bidan Balqis.
"Pasiennya dimandiin dulu, pas teriak-teriak sambil ketawa," imbuhnya.
Baca Juga: 5 Arti Mimpi Dikejar ODGJ, Hati-hati dengan Konflik yang Bakal Terjadi
Saat kepala bayi hampir keluar, ibu ODGJ ini mendadak mengamuk dan ingin kabur.
Enam bidan pun dikerahkan untuk memegangi ibu ODGJ ini.
Kendati demikian, saat bayi tersebut telah lahir, sang ibu mendadak tenang dan menangis memeluk bayinya.
"Bidan yang bantu sampai 6 orang buat meganganin kakinya karena pas kepala bayi udah nongol dia malah ngamuk mau kabur," tulis Bidan Balqis.
"Pas bayi lahir ODGJnya meluk-meluk bayinya nangis," sambungnya.
Ibu ODGJ ini sendiri rupanya adalah korban pemerkosaan, kini bayi yang ia lahirkan pun dirawat oleh kerabat jauh sang ibu.
"Kebetulan masih ada keluarga jauhnya setelah dicari-cari, dan pulang bersama Pak RT dan sanak saudaranya," tulis Bidan Balqis.
Melansir Kompas.com, kisah pilu ODGJ hamil yang ditinggal suami sampai melahirkan 8 kali juga sempat jadi sorotan.
Siti Suaedah yang tinggal di Mijen, Semarang Jawa Tengah adalah ODGJ.
Ia tinggal seorang diri setelah dua suaminya meninggalkan dirinya.
Suami pertama Siti membawa anak pertama mereka yang kala itu berusia 3 tahun kembali ke Kota Asalnya, Mojokerto.
Semenjak ditinggal suaminya, Siti menjadi tidak terkontrol dan gangguan jiwanya semakin menjadi-jadi.
Siti pun melahirkan anak kedua, ketiga, dan keempat tanpa diketahui identitas pemerkosanya.
"Pernah menikah secara resmi dan mempunyai anak perempuan," jelas Kepala Seksi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (Kasi TSPO) Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi.
Sedangkan suami keduanya dinikahi Siti setelah ia kabur dari proses rehabilitasi di SJ Amink dan Panti Salamaari Boja.
Siti kemudian ditinggalkan lagi oleh suami keduanya yang membawa anak kelima Siti.
Kehidupan Siti juga tak kunjung membaik, ia kemudian hamil dan melahirkan hingga total 8 kali.
(*)