Find Us On Social Media :

Teriakan Bocah 13 Tahun di Subang Berlumuran Darah Dianiaya Ibu, Dibuang ke Sungai Hidup-hidup: Ma, Sakit Ma

By Grid., Minggu, 8 Oktober 2023 | 18:41 WIB

Bocah 13 tahun di Subang ditemukan tewas di saluran irigasi, sempat teriak kesakitan usai dianiaya sang ibu.

Sementara ibunya, Nurhani mengemudikan sepeda motor.

Dari keterangan Nurhani, saat itu korban masih bisa bicara, walaupun tubuhnya penuh luka.

Namun perkataan Rauf tak digubris oleh sang ibu.

Sesampainya di Jembatan Cemprong wilayah Kabupaten Subang, Nurhani sempat merenung.

"Dia berpikir kalau saya membawa dalam kondisi seperti ini apa tanggapan dari mantan suami. Jadi ada kekhawatiran dari tersangka," ujar dia.

Saat itu, Nurhani akhirnya berpikir untuk membuang korban di aliran irigasi.

Ia pun menepi dan menggotong tubuh anaknya yang penuh darah.

Tersangka pun sempat terjatuh hingga akhirnya berhasil melempar tubuh korban ke saluran irigasi hingga akhirnya ditemukan warga di Desa Bugis Indramayu.

"Saat dibuang, menurut keterangan tersangka, N masih hidup," ujar dia.

Hingga akhirnya mayat korban ditemukan warga di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.

Sementara itu Nurhani mengaku sempat menyumpal mulut Rauf dengan menggunakan boneka milik adiknya.

Baca Juga: Korban Penganiayaan Anak Anggota DPR hingga Tewas Tinggalkan Anak Kelas 5 SD

"Rauf saya sumpel mulutnya dengan boneka kecil milik adiknya, kemudian tangan Rauf diikat, kepalanya dibenturkan ke dinding dan kusen, serta dipukul kepalanya menggunakan tongkat kayu (alat bantu kakeknya untuk berjalan), pipa paralon, dan sebilah bambu pagar," kata Nurhani.

Polisi pun langsung mengamankan Nurhani, S, W, serta pemilik motor untuk diminta keterangan.

Saat dinterogasi, Nurhani mengaku perbuatannya.

Ia nekat melakukan hal tersebut karena emosi Rauf kerap mengambil ponsel miliknya, walau telah dikembalikan.

Dalam olah TKP, tim Inafis Polda Jabar menemukan sejumlah bercak darah di beberapa titik, di antaranya di ruang tamu, pipa paralon, tongkat kayu, kusen, dan besi rel kereta berukuran panjang 20 cm.

Selain itu, bercak darah juga ditemukan di gergaji kayu, sebilah kayu patah dua yang diduga dipukulkan ke korban, pecahan genteng, satu bata merah, dinding, baju perempuan berwarna ungu, serta sejumlah bercak darah halaman belakang rumah menuju kebun.

Dari keterangan polisi, ada 37 titik bercak darah di sekitar tempat kejadian perkara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalimat Terakhir Bocah 13 Tahun di Subang Setelah Dianiaya Ibunya, "Ma Sakit, Saya Ngantuk, Capek Ma"

(*)