Grid.ID - Pengacara kondang Hotman Paris bongkar kejanggalan kasus kopi sianida.
Hotman Paris bongkar kejanggalan kasus kopi sianida di depan ayah Mirna Salihin.
Lantas seperti apa pendapat Hotman Paris soal kasus kopi sianida?
Seperti diketahui, kasus kopi sianida yang terjadi pada 2016 lalu kembali viral di jagat maya.
Kasus itu kembali dikulik usai muncul film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder Coffe and Jessica Wongso.
Lewat film dokumenter itu, publik diajak mengingat lagi soal kasus yang penuh misteri tersebut.
Namun siapa sangka, usai film itu dirilis, banyak netizen yang bertanya-tanya benarkah Jessica yang membunuh Mirna Salihin.
Pasalnya, tak ada bukti konkrit yang secara langsung menunjukkan Jessica yang membunuh Mirna.
Meski begitu, Jessica akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dan kini telah menjalani masa tahanan 7 tahun.
Heboh kasus kopi sianida, pengacara kondang, Hotman Paris ikut menanggapi.
Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagram @hotmanparisofficial pada Senin (09/10/2023).
Di unggahan itu, Hotman Paris mengunggah sebuah video lawas.
Video lawas itu tampak diambil di tahun 2016 saat ramai kasus kopi sianida.
Di video itu, Hotman tampak diwawancarai di salah satu stasiun TV.
Hotman diminta mengurai pendapatnya soal kasus pelik tersebut.
Bahkan, di acara itu hadir pula ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan.
Di video itu, Hotman mengurai kejanggalan-kejanggalan soal ditetapkannya Jessica sebagai tersangka.
Menurut Hotman, kurang masuk akal jika Jessica sengaja meracuni Mirna di tempat umum.
"Apakah masuk di akal seorang mahasiswa pintar dari Sydney, memesan kopi untuk diracuni, terang-terangan datang di hadapan si korban, di lingkungan penuh korban, dan menunggu sampai sekarat," ujarnya di depan ayah Mirna.
Kedua, Hotman juga menyinggung soal Jessica yang membuang celananya pasca kejadian.
"Yang kedua kalau dikaitkan ke celana kalau tujuannya membuang celana adalah untuk menghilangkan jejak, orang dirinya sendiri jejaknya ada kok di TKP, apalagi celananya," ujarnya.
Ketiga, Hotman tak setuju jika pendapat psikolog dipakai untuk menentukan status tersangka.
Menurutnya, semua harus ada bukti yang akurat.
"Yang ketiga perdebatan dengan psikiater Yudi tadi itu yang paling bahaya dalam memutuskan (status tersangka) itu saya alami saat (menangani kasus) jis. di mana pendapat umum dari dari psikolog itu bisa dipakai untuk menentukan dalam kasus ini tersangka bahkan pembunuhan berencana."
"Dalam kasus jis tidak ditemukan asas kausalitas memang ahli tidak pernah menentukan (sebab-akibat) hanya keilmuan dan menang saya jis bebas," ujarnya.
Mendengar pendapat Hotman itu, netizen memberi pendapat pro dan kontra.
Netizen mengakui bahwa kasus kopi sianida merupakan kasus yang pelik.
"Sepandai pandainya seseorang menyimpan bangkai suatu saat akan tercium juga bau nya," tulis akun @sal***.
"Semangat bang hotman, bela yang benar buka terang2an usut sampai tuntas, siapa kah tersangka yang sesusungguh nya," imbuh akun @ald***.
"Otopsi pak harus dicari kebenarannya ini .pasti manipulasi untuk memasukkan Jessica ke penjara karena bukti bukti jg tdk menguatkan," timpal akun @put***.
(*)