Mi didiagnosis menderita kanker payudara.
Wang memutuskan untuk membantu merawat temannya yang sakit.
Suatu hari, Mi menyebutkan idenya ingin mencari kerabat.
Sambil bercanda ia berkata, “Mungkinkah kita kembar?
Orang suka bilang kami mirip,” dan idenya adalah melakukan tes DNA, tapi Wang berpikir itu tidak mungkin.
Sebab menurut dokumen, keduanya lahir pada tanggal yang berbeda, namun akhirnya ia bersedia mencobanya.
Hasilnya tidak terduga!
Ternyata keduanya adalah kembar monozigot (Monozigotik) atau biasa disebut dengan “Kembar identik,” dari sel telur yang sama yang dibuahi oleh satu sperma, terjadi pada 0,3 persen dari seluruh kehamilan.
Setelah mengetahui bahwa mereka adalah saudara kembar, mereka memutuskan untuk mencari orang tua kandung mereka.
Mereka tidak hanya mengunggah data ke internet, tetapi juga berpartisipasi dalam banyak kegiatan untuk orang-orang yang mencari keluarga.