Grid.ID - Kisah 2 wanita yang bersahabat sejak remaja ini jadi sorotan.
Kedua wanita tersebut telah bersahabat sejak usia 14 tahun dan uniknya mereka memiliki wajah yang mirip.
Namun nasib kedua wanita tersebut bak berbanding terbalik.
Setelah 34 tahun bersahabat, terkuak fakta mencengangkan dari tes DNA.
Dikutip dari sanoook.com pada Senin (9/10/2023), dua sahabat di Luoyang, Provinsi Henan, Tiongkok ini awalnya menjadi dekat karena kemiripan penampilan.
Keduanya diperkenalkan satu sama lain oleh teman sekelasnya.
"Setelah berbicara dan mengenal satu sama lain, kami menemukan kesamaan kami," ujar wanita itu.
Selain dari penampilan, mereka memiliki minat yang sama dan merupakan teman baik yang bisa ngobrol tentang apa saja.
Meski dua orang tersebut memiliki banyak kemiripan, namun nasib mereka sangatlah berbeda.
"Wang" (nama samaran) memiliki masa kecil yang bahagia, namun "Mi" (nama samaran) sebaliknya.
Mi diadopsi oleh pasangan lanjut usia.
Ia diperlakukan seperti seorang pelayan dan dipukuli jika dia tidak melakukan sesuatu dengan baik.
Hal itu menjadi mimpi buruk ketika kakaknya menikah.
Dia bilang bahwa “Adik ipar saya 18 tahun lebih tua dari saya dan sering memukuli saya.
Pakaian yang saya kenakan compang-camping, dan saya… tidak berani meminta sesuatu dari keluarga saya.”
Untungnya, Wang selalu menawarkan bantuan kepada Mi.
Keduanya saling mendukung dan merawat hingga dewasa.
Mereka terus berkomunikasi bahkan setelah menikah hingga suami Wang meninggal karena sakit.
Hal ini menyebabkan beban keluarga ditanggungnya sendirian.
Saat ini, Mi-lah yang mengulurkan tangan untuk membantu temannya.
Namun pada tahun 2004, terjadi kabar buruk yang ibarat sambaran petir.
Mi didiagnosis menderita kanker payudara.
Wang memutuskan untuk membantu merawat temannya yang sakit.
Suatu hari, Mi menyebutkan idenya ingin mencari kerabat.
Sambil bercanda ia berkata, “Mungkinkah kita kembar?
Orang suka bilang kami mirip,” dan idenya adalah melakukan tes DNA, tapi Wang berpikir itu tidak mungkin.
Sebab menurut dokumen, keduanya lahir pada tanggal yang berbeda, namun akhirnya ia bersedia mencobanya.
Hasilnya tidak terduga!
Ternyata keduanya adalah kembar monozigot (Monozigotik) atau biasa disebut dengan “Kembar identik,” dari sel telur yang sama yang dibuahi oleh satu sperma, terjadi pada 0,3 persen dari seluruh kehamilan.
Setelah mengetahui bahwa mereka adalah saudara kembar, mereka memutuskan untuk mencari orang tua kandung mereka.
Mereka tidak hanya mengunggah data ke internet, tetapi juga berpartisipasi dalam banyak kegiatan untuk orang-orang yang mencari keluarga.
Tak ada kabar apa-apa hingga tahun 2009 ketika seorang pria bernama Jia (nama samaran) menghubungi mereka.
Terungkap bahwa dia sendiri diadopsi saat masih kecil.
Namun dia masih memiliki kontak dengan keluarga aslinya.
"Dan ketika dia melihat foto mereka diposting di internet, aku merasa wajahku mirip dengan kakak-kakak di rumahnya," ujar pria tersebut.
Jia mengatakan nama keluarga ayah kandung saya adalah Xu.
Dia memiliki tiga putra dan tiga putri.
Keluarganya menghadapi kesulitan keuangan pada awalnya.
Keluarganya menghadapi kesulitan keuangan pada awalnya, ujar Jia.
Akhirnya mereka pun terpaksa menjual keempat anaknya, termasuk si kembar.
Namun orang tuanya sudah tiada.
Baca Juga: Viral Surat Jessica Wongso dari Tahanan: Yang Mereka Tulis Itu Nggak Bener
Meski begitu, sebenarnya semasa hidup mereka pernah berharap dua putri mereka kembali.
Belakangan, hasil tes DNA memastikan bahwa Jia adalah saudara kandung Wang dan Mi.
Pada 18 November 2011, Wang dan Mi memutuskan untuk naik kereta ke Provinsi Jiangsu.
Mereka ingin berkumpul dengan saudara-saudara mereka dan mengambil foto keenam anggota keluarga
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Kenal Sejak Usia 14, Dua Sahabat Heran Wajah Mereka Mirip, Setelah Tes DNA Terungkaplah Rahasia
(*)