Find Us On Social Media :

Jessica Kumala Wongso Belum Nonton Film Dokumenter Ice Cold, sang Pengacara Beberkan Alasannya

By Citra Widani, Rabu, 11 Oktober 2023 | 07:58 WIB

Jessica Kumala Wongso akui tak tahu bahwa film dokumenter dirinya viral.

Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Jessica Kumala Wongso kini kembali menjadi sorotan usai film dokumenter Netflix bertajuk Ice Cold: Coffe, Murder, and Jessica Wongso tayang dan viral di kalangan masyarakat.

Film ini bak menjadi hadiah ulang tahun ke-35 Jessica Kumala Wongso yang dirayakan pada 9 Oktober 2023 lalu. 

Sordame Purba, kuasa hukum Jessica yang sempat menjenguk sang klien baru-baru ini mengatakan bahwa Jessica belum menyaksikan dokumenter tersebut. 

Hal ini karena dirinya tak bisa menyaksikan Netflix karena tak memilikinya. 

“Cuma dia (Jessica Wongso) heran, kok bisa seviral ini," ujar Sordame Purba setelah menjenguk Jessica Wongso di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (9/10/ 2023) dikutip dari Tribun Seleb.

“Mamanya bapaknya belum nonton, Jessica juga belum nonton, dia nggak punya Netflix."

"Kan dia nonton TV bareng napi lain," timpal Hidayat Bustam selaku tim kuasa hukum Jessica Wongso.

dr Djaja Tanggapi Pernyataan Edi Darmawan

dr Djaja Surya Atmadja menanggapi soal pernyataan Edi Darmawan yang mengaku sempat memberi napas buatan untuk anaknya Mirna Salihin. 

Edi Darmawan mengatakan bahwa dirinya sempat memberi napas buatan pada Mirna saat dirinya muncul di dokumenter 'Ice Cold' yang ditayangkan oleh Netflix. 

Meski saat itu sudah melihat Mirna tak sadarkan diri, Edi Darmawan mengaku masih berusaha dengan memberinya napas buatan. 

"Saya liat sudah enggak bernyawa karena waktu saya bikin napas buatan itu udah angin aja gitu keluar."

Baca Juga: Pilunya Jessica Kumala Wongso, Peramal ini Sebut Sahabat Mirna Salihin Simpan Banyak Luka sampai Tak Berani Lakukan ini Selama di Penjara

"Padahal anak saya pegang masih anget badannya. Saya coba terus," kata Edi, dikutip dari tayangan Netflix, Senin (9/10/2023). 

Mendengar pernyataan tersebut, dr Djaja pun hanya bisa tertawa. 

Ia mengatakan bahwa pengakuan Edi tidaklah masuk akal. 

Pasalnya, jika memang benar Mirna meninggal karena sianida, maka Edi tidak akan mungkin bisa selamat setelah memberi napas buatan.

"Saya sudah tahu bahayanya, 10mg aja udah timbul gejalanya, apalagi segitu (7.400mg), dalam radius 500 meter pasti itu orang udah pada pingsan-pingsan semua."

"Nah, itu tahu nggak, di dalam jurnal forensik itu dibilang, kontraindikasi kalau dilakukan itu (napas buatan), karena kenapa yang ngasih napas buatan itu pasti mati juga, atau pastinya pingsan."

"Percaya deh, itu nggak mungkin (sianida), jadi itu yang aneh-anehnya ya," ujar dr Djaja tertawa, dikutip dari YouTube Dr Richard Lee.

Pastikan Mirna Meninggal Bukan karena Sianida

dr Djaja Surya Atmadja, dosen forensik UI sekaligus dokter yang menerima jasad Mirna pertama kali usai dinyatakan meninggal dunia yakin jika teman Jessica Kumala Wongso itu tidak meninggal karena racun. 

Untuk diketahui bahwa setelah dokumenter Netflix 'Ice Cold' tentang kematian Mirna Salihin tayang, banyak masyarakat yang tak setuju dengan vonis Jessica Kumala Wongso. 

Ya, Jessica divonis 20 tahun penjara karena diduga kuat menuang racun sianida di kopi sang teman Mirna Salihin. 

Padahal, dari hasil pemeriksaan, tak ditemukan bukti langsung bahwa Jessica yang menuangkan sianida di gelas Mirna. 

Baca Juga: 30 Tahun Berkutat dengan Sianida, dr Djaja Pastikan Mirna Tak Meninggal karena Racun: Bukan Yakin tapi Sangat Yakin!

Namun banyak yang mengira jika Jessica pelakunya mengingat ia adalah sosok yang paling lama duduk di depan es kopi tersebut. 

dr Djaja dalam YouTube Dr Richard Lee mengatakan bahwa ia yakin dengan sangat bahwa penyebab Mirna meninggal dunia bukan karena sianida. 

Hal ini dikarenakan ia tak dapat mencium sedikitpun bau sianida dalam jasad Mirna. 

"Saya ini kan dosen sianida selama 30 tahun, kalau ada mahasiswa lagi otopsi terus saya masuk, saya tahu 'Wah pasti sianida itu'."

"(atas dasar) cium, baunya itu. Saya yang neliti (sianida)."

"Bukan yakin, tapi sangat yakin karena saya itu bisa nyium sianida," tutur dr Djaja, dikutip dari YouTube Dr Richard Lee, Senin (9/10/2023). 

dr Djaja juga mengatakan bahwa dalam dunia forensik, mayat yang meninggal tak wajar tidak dapat disahkan penyebab kematiannya jika tidak diotopsi. 

Apalagi saat itu tak ada bukti jelas Jessica menuang racun. w

"Dan satu lagi dogma di forensik, kalau ada orang mati tidak wajar, kalau tidak diotopsi tidak ada sebab mati."

"Kalau semuanya mungkin berarti tidak ada tersangka, makanya pak Otto yakin brarti ini gak (salah) karena tanda-tanda di luar gak ada, di dalam juga gak ada," ujar dr Djaja.

 (*)