Grid.id - Pasutri di Ceper, Klaten yang meninggal berpelukan ternyata adalah sepasang bos rosok.
Keduanya ditemukan tewas pada Rabu (11/10/2023) dalam kondisi berpelukan di atas ranjangnya.
Penyebab meninggalnya keduanya masih misteri.
Tak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh keduanya pun membuat keluarga tak mau jenazahnya diautopsi.
Kedua keluarga, baik dari pihak Y sang suami maupun IDN sang istri sepakat menerima kepergian keduanya sebagai musibah.
Apalagi, keduanya juga sama-sama memiliki riwayat penyakit.
Y punya riwayat asma. Sementara IDN darah tinggi.
Keduanya meninggal dunia karena takdir, dan tak menuntut siapapun untuk bertanggung jawab.
Ja'far Rodhi, tokoh masyarakat setempat mengaku jika usaha rosok yang ditekuni memang sangat berat.
Bisnis ini bak membawa bola api, yang sangat panas.
Kres dengan sesama pengusaha itu sudah biasa.
"Usaha teng mriki niku kados geni (Usaha di sini itu seperti api) melibatkan uang miliaran," katanya.
Persaingan usaha ini sangat ketat nan keras.
Bahkan dengan keluarga sendiri yang sama-sama menggeluti bidang usaha yang sama, ketegangan juga tak bisa dihindarkan.
Sang istri, IDN pun kerap menasehati suaminya untuk berhati-hati.
"Nduk-nduk, Mbak IDN kan selalu ngomong kan nduk. Wes nyambut gawe sing penting ora ganggu gawean e wong lio. Kae selalu ngunu to bahasane (dek-dek mbak IDN itu kan selalu ngomong bekerja yang penting tidak ganggu pekerjaan orang lain. Selalu seperti itu kan bahasanya," tuturnya sembari menegaskan ke adik-adik IDN yang ada di rumah duka.
IDN tahu, bisnis yang dikerjakan oleh sang suami itu sangat berisiko.
Sehingga, IDN tak mau membeli barang rongsokan jika menimbulkan benturan dengan sesama pebisnis rosok.
Sekalipun, kalkulasi keuntungan yang akan diterima sangat besar hingga miliaran rupiah.
"Tapi Mbak IDN ga mau. Ga mau gembyeng (bertengkar) dengan teman. Wes mbok o arepo bathi Piro, mbok o bathi sak miliar (Mau untung berapapun, walaupun hingga satu miliar ga mau benturan dengan temannya," pungkasnya.
Meski begitu, pihaknya tak ingin masyarakat berspekulasi yang tidak-tidak mengenai kematian ini.
Keluarga sudah ikhlas dan menganggap keduanya meninggal dunia karena sudah ditakdirkan.
"Ini menjadi cinta sejati. Yang penting masyarakat terutama yang komentar-komentar di medsos yang bisa memperberat keluarga. Keluarga sudah ikhlas," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pasutri Meninggal Berpelukan di Klaten, Dikenal Sebagai Bos Rosok yang Menjaga Hubungan Pertemanan
(*)