Grid.ID - Seorang mahasiswi mendadak viral gegara curhatannya di media sosial,
Ya, mahasiswi itu mulanya diketahui sempat magang di di Lapas Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu.
Ia diketahui bernama Ardita Pebriani Silitonga, dan mengaku saat magang sempat bertemu langsung dengan sosok Jessica.
Wanita yang karib disapa Dhita itu mengurai cerita saat ia ketemu dan berbincang langsung dengan Jessica Wongso.
Momen pertemuan Dhita dengan terpidana kasus pembunuhan Mirna Salihin itu terjadi di tahun 2019.
Kala itu Dhita masih berstatus mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang sedang melakukan praktek kerja di Lapas Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu.
Dalam akun TikTok-nya @dhitayou mengunggah sederet momen kebersamaan dengan Jessica Wongso.
Postingan Dhita pun tergolong fyp (for your page) hingga ramai mendapat atensi.
Publik dibuat terkejut dengan cerita Dhita soal sifat asli Jessica Wongso yang jarang tersorot kamera.
Terlebih belakangan ramai bermunculan pendukung Jessica Wongso imbas viralnya Film Dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Gara-gara kasus pembunuhan Mirna kembali ramai diperbincangkan, Dhita pun teringat dengan momen empat tahun lalu.
Yakni saat ia dan teman-temannya di UNJ berkesempatan bertemu Jessica Wongso.
Pertama kali melihat Jessica Wongso, Dhita dan rekan-rekannya dibuat tak percaya dengan citra sang terpidana di tahun 2016.
Hingga akhirnya Dhita mengaku tak percaya jika Jessica adalah pembunuh Mirna.
"Aku bersama teman-temanku melihat nyata betapa "baik dan ramahnya seorang Kak Jessica". Memang tidak percaya juga dia tega membunuh temannya, Mirna," akui Dhita dalam ceritanya yang dilansir TribunnewsBogor.com, Kamis (12/10/2023).
Lebih lanjut, Dhita menceritakan bagaimana sikap Jessica Wongso kepada para mahasiswa yang datang.
Jessica langsung menawari para mahasiswa agar makan kiriman dari ibunya.
"Selain ramah dia juga enggak pelit. Ketika mamanya berkunjung pasti bawa makanan dan dia selalu tawarkan dan bagi makanannya ke kami," ungkap Dhita.
Berkegiatan beberapa hari di Lapas, Dhita dan teman-temannya melakukan banyak hal.
Termasuk menyelenggarakan pelatihan keterampilan dengan para napi.
Di momen itu ternyata Dhita dan mahasiswa lainnya dilarang sering-sering mengabadikan momen bersama Jessica Wongso.
Mengetahui hal itu, Jessica Wongso tak kecewa.
Jessica justru yang aktif memotret momen para mahasiswa bersama para narapidana.
Meskipun tak banyak berfoto dengan Jessica, Dhita terharu karena banyak foto hasil jepretan Jessica di kameranya.
"Ini kak Jessica yang fotoin karena waktu di lapas enggak bisa bebas foto dengan Kak Jessica. Jadi dia maunya tukang foto aja (waktu itu kami buat pelatihan bikin bantal di Lapas)," kata Dhita.
Diungkap Dhita, Jessica adalah sosok yang mau belajar dan cerdas.
"Kak Jessica juga ikut bikin bantalnya. Anak yang mau belajar semua hal," imbuh Dhita.
Bahkan saat di Lapas, Dhita sempat 'kalah saing' dengan Jessica Wongso.
Dhita tak tahu bahwa Jessica adalah guru bahasa Inggris di penjara.
"Dia juga ngajar bahasa Inggris dan komputer di Lapas. Pada awalnya aku mau ngajar Bahasa Inggris (walaupun bukan jurusanku) tapi karena sudah ada Kak Jessica yang ngajar akhirnya aku jadi ngajar Bahasa Indonesia di sana," ujar Dhita.
Terkait sosok Jessica, Dhita mengaku kagum.
Karena rupanya Jessica menjadi andalan para napi di sana.
Bahkan dilihat oleh Dhita, Jessica adalah napi yang paling aktif berkegiatan dibanding napi lainnya.
"Di Lapas kak Jessica memberikan dampak yang sangat bagus. Dia juga sering diminta untuk desain-desain di PKBM. Dia bahkan lebih aktif dari warga binaan lainnya," pungkas Dhita.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul, Cerita Mahasiswi saat Magang di Lapas, Ketemu Jessica Wongso, Syok Tahu Sifat Asli: Melihat Nyata!