Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Muhammad Rauf, bocah berusia 13 tahun nyawanya melayang di tangan sang ibu kandung.
Kasus pembunuhan Rauf ini pun menjadi sorotan publik.
Seperti yang diketahui bahwa Rauf tinggal bersama dengan ibu kandungnya yang berinisial N, kakek berinsial W, dan paman berisnisial S.
Melansir Tribuntrends.com, pembunuhan Rauf terjadi saat bocah itu pulang ke rumah.
Takut dipergoki sang kakek, Rauf pun memutuskan masuk rumah lewat genteng.
Namun aksi Rauf ini dipergoki oleh sang kakek hingga mendapat teguran.
Sang kakek menyebut bahwa dia memukul kepala Ruaf dengan gergaji karena membalas pukulan sang cucu yang marah karena ditegur.
N yang baru datang pun langsung menghadang korban dan membanting tubuhnya di dipan dan menindihnya.
N kemudian menghubungi S sang paman agar ikut membantu mengamankan Rauf yang saat itu sudah tak berdaya.
Rauf lalu ditali di dapur, N dan S pergi ke rumah tetangga untuk meminjam motor.
N dan S pun membawa Rauf ke ruma ayah kandungnya di wilayah Bongas, Indramayu.
"Pelaku ini berpikir hendak mengantar korban ke rumah bapaknya yang berada di wilayah Bongas Indramayu," Waka Polres Indramayu, Kompol Kompol Hamzah Badaru.
Namun, saat di tengah jalan, N malah membuang Rauf di saluran irigasi.
Padahal sebelum dibuang, Rauf sempat merintih kesakitan.
"Ma sakit Ma, Ma saya ngantuk Ma, capek Ma," kata Rauf yang tak dipedulikan oleh N.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @titisanyairatukidul_ pada Jumat (13/10/2023), cenayang Titisan Nyai Ratu Kidul menerawang motif pembunuhan ini.
Sang cenayang menyebut ada motif lain selain alasan sang anak yang nakal.
Titisan Nyai Rtau Kidul ini menyebut bahwa sang anak tahu kelakuan sang ibu dan takut rahasianya tersebar.
"Sedih setiap kali melihat kasus-kasus pembunuhan, apa lagi ini yang membunuh ibu kandungnya," tulis Titisan Nyai Ratu Kidul.
"Katanya sih karna kesel anaknya nakal,cuma sy liat ini ada motif lain bukan hanya karna si anak nakal," sambungnya.
"Tapi ada sesuatu yang si anak ketahui tentang kelakuan ibunya dan takut disebarluaskan," tambahnya.
"Dari pada dia malu, jadinya dia habisin nyawa anaknya, + dia udah males ngerawat anak, merasa terbebani," sambungnya.
Sang cenayang pun mendoakan agar sang anak bisa tenang setelah meninggal dunia.
"Semoga alm tenang di alam sana karna kan udah jelas siapa yang bunuh dan sudah ditangkap juga pelakunya," tulis sang cenayang.
(*)