"Saya begini butuh biaya memperbaiki rumah,"ujarnya.
ID kemudian menangis dan menyebut bahwa dengan menjadi PSK keinginannya untuk merenovasi rumah akan lebih cepat terlaksana.
"Kalau hanya kerja buruh, penghasilnya saya sehari sebesar Rp 45 ribu. Padahal atap rumah saya sudah banyak patah dan butuh segera diperbaiki," kata ID.
Melansir Kompas.com, sebelumnya kasus penangkapan PSK di Situbondo juga sempat disorot.
Ibu muda asal Jombang Jawa Timur ditangkap saat melayani pria hidung belang di Gunung Sampan, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo.
Ibu muda berinisial S ini sebenarnya sempat ingin berhenti menjadi PSK.
Baca Juga: Demi Susuk, Hana Malasan Pergi ke Tempat Lokalisasi PSK hingga Melihat Proses Pelepasan Susuk
Namun, mucikari di sana tak memperbolehkan S untuk berhenti menjadi PSK karena masih memiliki utang sebesar Rp 5 juta.
"Saya pinginnya pulang dan berhenti, tapi selama hutangnya belum lunas saya belum diperbolehkan," ujar S.
S menyebut bahwa awalnya ia dijanjikan akan menjadi pemandu karaoke, tapi ternyata ia malah dijadikan PSK.
Penghasilannya selama menjadi PSK diserahkan semua ke mucikari.
"Tidak taunya saya disuruh jadi PSK, makanya saya pingin pulang dan berhenti," kata S.
"Ya uang yang saya pegang dari saweran jadi pemandu lagu saja," ucapnya.
(*)