Diceritakan oleh Ariyanto, Karnoto terinspirasi saat bencana banjir melanda desanya.
Banyak warga menggunakan kamar mandi di rumahnya saat itu.
Dari sanalah dia mendapatkan ide.
"Dulu sekitar 2010 di desa ini masih sering banjir dan rumah saya menjadi tempat berkumpulnya warga. Ketika warga buang air, kakak saya berpikir sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan (kotorannya). Akhirnya kakak memutuskan berternak sapi dan memanfaatkan kotorannya untuk diolah menjadi biogas," ucap Ari kepada TribunJogja.com, Senin (9/10/2023).
Pada awalnya, Ari memiliki sapi sebanyak 36 ekor yang bisa menghasilkan belasan kg gas dalam sehari.
Kotoran sapi itu bisa mencukupi kebutuhan memasak untuk 13 rumah di sekitar rumah Ari.
Namun seiring berjalannya waktu, dia tinggal memiliki sapi 12 ekor yang menghasilkan gas metana sekitar 3 kg dalam sehari.
Gas tersebut kini dimanfaatkan oleh tiga rumah untuk memasak.
TribunJogja.com berkesempatan melihat berkeliling di rumah Ari pada Senin (09/10/2023).
Kandang sapi Ari berada di bagian depan rumahnya yang langsung menghadap ke jalan utama.
Kandang sapi tersebut terlihat lebih bersih meski sesekali masih terhirup aroma khas kotoran sapi.